Page 113 - Kelas VII Matematika BS Sem 2 Cover 2017
P. 113

Euclides
                                              Euclid (350-280 SM) disebut sebagai Bapak
                                              Geometri,  merupakan  ahli Matematika
                                              pada  zaman  Romawi  Kuno. Bukunya
                                              yang berjudul  Elements, merupakan  karya
                                              geometri  terbesarnya  yang  hingga  saat  ini
                                              digunakan sebagai acuan dasar-dasar ilmu
                                              Geometri.
                                              Euclides menulis 13 jilid buku tentang
                                              geometri.  Dalam  buku-bukunya beliau
                                              menyatakan aksioma (pernyataan-pernyataan
                         Euclides
                                              sederhana) dan membangun semua dalil
                      (350-280 SM)            tentang  geometri  berdasarkan  aksioma-
                                              aksioma  tersebut.  Contoh dari  aksioma
                   Euclides adalah, “Ada satu dan hanya satu garis lurus garis lurus, di mana
                   garis lurus tersebut melewati dua titik”. Buku-buku karangannya menjadi
                   hasil karya yang sangat penting dan menjadi acuan dalam pembelajaran
                   Ilmu Geometri.
                   Bagi  Euclides,  matematika  itu penting  sebagai  bahan  studi dan bukan
                   sekedar alat untuk mencari nafkah. Ketika beliau memberi kuliah geometri
                   pada raja, baginda bertanya, “Tak adakah cara yang lebih mudah bagi
                   saya untuk mengerti dalam mempelajari geometri?”. Euclides menjawab,
                   “Bagi raja tak ada jalan yang mudah untuk mengerti geometri. Setiap
                   orang harus berpikir ke depan tentang dirinya apabila ia sedang belajar”.


                   Beberapa hikmah yang mungkin bisa kita petik antara lain:

                   1.  Kita harus mampu berbagi ilmu pengetahuan kepada siapa saja tanpa
                       pandang status sosial, sehingga ilmu yang kita miliki  akan dapat
                       bermanfaat untuk orang lain.
                   2.  Kita ini termasuk manusia yang lemah, tapi berakal. Jika kita tidak
                       menggunakan akal pikiran kita semaksimal mungkin, maka tidak ada
                       bedanya dengan hewan. Maka dari itu gunakanlah akal pikiran kita
                       untuk  berbuat  sesuatu  yang bermanfaat  dengan  mengikuti  prinsip-
                       prinsip manusiawi. Apabila kita mempunyai ilmu ajarkanlah kepada
                       orang lain, niscaya ilmu kita akan bertambah

                   3.  Kita harus punya tekad dan semangat yang tinggi untuk mewujudkan
                       cita-cita  di masa depan, agar  menjadi  generasi  yang cerdas dan
                       tangguh.
                                                Sumber: http://healdsburg-freemason.com




                  104
   108   109   110   111   112   113   114   115   116   117   118