Page 7 - E-MODUL IPA Terintegrasi Nilai-Nilai Al-Qur'an_Annisa Fitri Yeni
P. 7
ILMU PENGETAHUAN DALAM AL-
ۡ
ۡ QUR’AN ۡ ذ ۡ
ُ ۡ ُّ ۡ ۡ ِ ۡ ۡ
َٰ
َ ََ َ مركلۡ َ ٱ َ َكبرو َ َ َ أرق ٢ َ َ ٱ َ ََقلعَننم َ َ َ نسنلۡ ٱ َ َقلخ ١ َ َ َ ََقلخ َ َ َ ينلَّ ٱ َ َكبر َ َ َنمس ن َ َ َ ب ٱ َ أرق ٱ
ن
ن
ٍ
ۡ
ذ
ۡ
ذ
ذ
ۡ ۡ ۡ
َٰ
٥ َ َ ََملعيَملَام َ َ نسنلۡ ٱ َملع ٤ َ َ ََ َنملقل ٱ ن َ بَملع َ ينلَّ َ ٱ ٣
ن
Artinya: “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang
menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah. Yang mengajar
(manusia) dengan perantaran kalam. Dia mengajar kepada manusia
apa yang tidak diketahuinya”. (Q.S. Al-Alaq : 1-5)
Ayat Al-Qu’an diatas mengandung makna bahwa pesan yang
disampaikan malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad mengajarkan
manusia untuk belajar, sehingga dengan belajar, maka manusia akan
memperoleh ilmu pengetahuan. Allah memerintahkan agar
membaca terlebih dahulu daripada menulis. Karena dengan
membaca maka akan lahirlah ilmu pengetahuan.
Contoh sederhananya adalah saat ingin menulis kesimpulan
dari buku maka yang dilakukan adalah membaca terlebih dahulu
buku tersebut dari pada menulis. Surat al-Alaq ini juga
mengingatkan, bahwa Allah telah memuliakan atau menjunjung
martabat manusia dengan melalui qalam (pena).
Menurut Ibnu Katsir, surat ini merupakan surat yang berbicara
tentang permulaan rahmat Allah yang diberikan kepada hamba-
Nya, awal dari nikmat yang diberikan kepada hamba-Nya dan
sebagai peringatan (tanbih) tentang proses awal penciptaan manusia
dari ‘alaq. Selain itu, ayat ini juga menjelaskan kemuliaan Allah SWT
yang telah mengajarkan manusia sesuatu hal yang belum diketahui,
E-Modul Terintegrasi Nilai-Nilai Al-Qur’an 6