Page 203 - test yy
P. 203
196 “Mewujudkan Kemandirian Indonesia Melalui Inovasi Dunia Pendidikan”
memaksimalkan tingkat pemahaman siswa dan menjadikan
pembelajaran yang bermakna bagi siswa.
B. Perkembangan Konsepsi Media Pembelajaran
Pada awal sejarah dalam dunia pendidikan, guru merupakan
sumber utama untuk memperoleh pengetahuan dalam proses belajar,
tetapi seiring dengan berjalannya waktu dunia pendidikan
berkembang dengn pesat. Lalu kemudian muncullah sumber belajar
baru, yang sekarang dikenal dengan buku. Seorang tokoh bernama
Amos Canemius adalah orang pertama yang menulis buku
bergambar yang ditujukan untuk penggunaan media dalam
pembelajaran di sekolah.
Kemudian pada awalnya penggunaan media pembelajaran
adalah hanya sebagai alat bantu guru alam menyampaikan materi
pembelajaran di kelas. Yang tujuannya agar dapat meningkatkan
daya serap materi bahan ajar, meberikan pengalaman konkret, dan
memotivasi peserta didik untuk selalu mengingat materi yang
disampaikan oleh guru.
Sekitar pertengahan abad 20 pemanfaatan media pembelajaran
tidak hanya menggunakan media visual saja tetapi telah dilengkapi
dengan peralatan audio untuk lebih menunjang kegiatan
pembelajaran. Dalam usaha itu Edgar Dale membuat 11 klasifikasi
tingkat pengalaman belajar dari yang paling konkret sampai yang
paling abstrak. Klasifikasi terebut kemudian dikenal dengan nama
“Kerucut Pengalaman” (cone experience) dari Edgar Dale dalam Zainal
Aqib (2013:59), yang sesuai dengan gambar berikut ini :