Page 314 - test yy
P. 314
BAB 14 : PENDIDIKAN ANAK USIA DINI 307
Menurut Mimi Doe dan Marsha Walch, Spiritualitas
adalah dasar bagi tumbuhnya harga diri, nilai-nilai, moral
dan rasa memiliki dan memberi arah dan arti pada
kehidupan. Selain itu spiritualitas juga dimaknai sebagai
kepercayaan akan adanya kekuatan nonfisik yang lebih
besar daripada kekuatan diri kita; suatu kesadaran yang
menghubungkan seseorang dengan Tuhan, atau apa pun
yang disebut sebagai sumber keberadaan dan hakekat
kehidupan. Baginya spiritualitas juga mengandung
kesadaran akan adanya hubungan suci dengan seluruh
ciptaan, dan pilihan untuk merengkuh hubungan itu
dengan cinta.
Dalam kaitannya dengan pendidikan anak, Mimi Doe
dan Marsha Walch berpendapat bahwa hakekat spiritual
anak-anak tercermin dalam kreativitas tak terbatas,
imaginasi luas, dan pendekatan terhadap kehidupan yang
terbuka dan gembira. Baginya spiritualitas bukan suatu
dogma agama terorganisasi meskipun agama terorganisasi
merupakan sarana yang baik untuk membina jiwa anak.
Karena spiritualitas itu sudah ada (inheren) di dalam
dirinya. Hal ini sejalan dengan pendapat Inayat Khan yang
mengatakan bahwa spiritualitas adalah dimensi ketuhanan
yang menjadi potensi hereditas setiap orang dan tidak
terikat oleh suatu dogma agama apapun. Akan tetapi aspek
spiritual suatu agama dapat dijadikan wahana di dalam
menumbuhkan jiwa spiritual seorang anak, misalnya ajaran
tasawuf di dalam agama Islam.
Anna Craft menegaskan bahwa salah satu aspek
budaya Barat adalah sangat memegang teguh otoritas rasio
dan kesadaran daripada proyeksi bawah sadar dan intuisi
yang bernilai spiritual. Padahal sesungguhnya kata hati
(spiritual impulse) merupakan dasar dan sumber kreativitas,
di mana kekuatan proyeksi bawah sadar, intuisi spiritual
dan emosional dapat membuat seorang menjadi imajinatif