Page 76 - PAK XI
P. 76
kesamaan di depan hukum dan hak atas perlindungan
hukum di hadapan pengadilan (dalam hal penangkapan,
penggeledahan, penahanan, penganiayaan dsb.); hak atas
partisipasi dalam pemerintahan (berpolitik), dll. Hak-hak
ekonomi, sosial dan budaya lebih menyangkut hidup
kemasyarakatan dalam arti luas dan menjamin agar
orang dapat mempertahankan kemerdekaan. Hak-hak itu
meliputi: hak berkeluarga dan hak atas kerja hak atas
pendidikan, hak atas tingkat kehidupan yang layak bagi
dirinya sendiri dan keluarga, hak atas jaminan waktu
sakit dan hari tua. Ada pula hak atas lingkungan hidup
yang sehat serta hak para bangsa atas perdamaian.
Ajaran Sosial Gereja menegaskan:”Karena semua
manusia mempunyai jiwa berbudi dan diciptakan
menurut citra Allah, mempunyai kodrat dan asal yang
sama, serta karena penebusan Kristus, mempunyai
panggilan dan tujuan Ilahi yang sama, maka kesamaan
asasi antara manusia harus senantiasa diakui” (GS 29).
Dari ajaran tersebut, tampak jelas pandangan Gereja
tentang hak asasi, yakni hak yang melekat pada diri
manusia sebagai ciptaan Allah. Hak ini tidak diberikan
kepada seseorang karena kedudukan, pangkat atau
situasi. Hak ini dimiliki setiap orang sejak lahir karena ia
seorang manusia. Hak ini bersifat asasi bagi manusia
karena ketika hak ini diambil, ia tidak dapat hidup
sebagai manusia lagi. Oleh karena itu, hak asasi manusia
merupakan tolak ukur dan pedoman yang tidak dapat
diganggu gugat dan harus ditempatkan di atas segala
aturan hukum. Gereja mendesak diatasinya dan
dihapuskannya “setiap bentuk diskrimanasi, entah yang
bersifat sosial, atau kebudayaan, entah yang didasarkan