Page 22 - Modul Coba
P. 22

“Permisi,  ah!”  Seru  Rasty  kasar.  Dia  menyerobot  ke

                          dalam bus. Shara meringis karena hampir jatuh, tapi Leo
                          menolongnya.  “Thanks,  ya,  Kak!”  ujar  Shara.  Leo

                          mengangguk (London I’m Coming: 34-35).







                                               “Hai Shabryna! Mau main sepak bola lagi?” sapa Deni,
                                               salah  seorang  sahabat  laki-lakiku.  “Mmm...oke  deh,”

                                               balasku  akhirnya.  “Ghreta,  ikut  main  football,  yuk!”

                                               rayuku kepada Ghreta (My First Make Up: 15)



                   b.  Sikap Tokoh Perempuan dalam Menghadapi Persoalan.

                          Tiba-tiba, seseorang menepuk pundak Shara. “Shar,
                          kamu  enggak  bakal menang,  ingat  itu!”  kata  Rasty.

                          Ingin  rasanya  Shara  menangis,  tapi  dia  bertekad

                          dalam hati, aku tidak boleh menangis, aku harus kuat.
                          Ayolah, Shar! (London I’m Coming: 35).







                    c.  Gambaran Fisik Tokoh Perempuan.


                          “Kalian heran, ya? Memang begitu. Kembaranku ini
                          walau tampak feminin, dia bisa berubah tomboi dalam

                          sekejab,” kata Naila. “Aku memakai baju feminine ini
                          karena permintaan kamu, kan!” rajukku.


                          “Ckckck.  Awalnya  aku  kira  kamu  itu  pendiam,

                          feminine dan anggun. Tapi ternyata kamu pendiam,
                          tapi cerewet. Feminin tapi tomboi.
   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27