Page 2 - CAKRAWALA
P. 2
OPINI
2 EDISI III CAKRAWALA
NOVEMBER 2021
Menyoal Tanah UIN
KEBERADAAN Institut Agama Islam Sekali lagi, kalau rektornya memiliki rektor dan teman- ga lahan tersebut dilibatkan, maka saat petani menolak an: Masalah status kepemilikan tanah
Negeri Ternate sekarang sedang tidak visi, misi, dan program kerja yang ter- teman pimpinan menjadi milik IAIN membayar PBB, dan juga biaya pem- di Sasa amat sulit dituntaskan dalam
baik-baik. Institut tampaknya tidak ukur. lain malah mem- kemudian dicatat buatan sertifikat, IAIN sebagai pem- waktu dekat. Boleh jadi, tanah ini akan
sekadar berada di titik simpang kri- Dari semua hal administrasi akade- beli lahan kam- sebagai aset Nega- beli menjadi powerless, tidak berdaya menjadi “proyek mangkrak”. Selain soal
tis, tetapi sedang mengalami kemun- mik dan ketersediaan profesor, ket- pus baru di Sasa, ra. Sadar kekeliru- seperti penyu dalam posisi terbaring, adminsitrasi, keberadaan jalan yang
duran nyaris menyentuh titik nadir. ersediaan fasilitas kampus yang rep- Ternate. Alih-alih an telah dilakukan, yang kaki-tangannya mengipas-ngipa membelah lahan tersebut nyaris tidak
Nilai akreditasi prodi-prodi yang di- resentatif sepertinya akan menjadi membeli tanah un- anggota P2T, mun- udara, seraya mencoba menggaruk bisa terselesaikan. Kecuali Waliko-
asesmen sepanjang tahun 2021, yang salah satu, kalau bukan satu-satunya, tuk lokasi kampus gkin bersama rek- langit kanrena dianggap tanah. Kalau ta Ternate berbaik hati membelokkan
rata-rata turun dari “B” ke “C”, dipas- penghalang paling fundamental alih baru, tanah selu- tor dan bendara, benar proses pembelian tanah tidak arah jalan itu, maka luasan lahan yang
tikan akan menyulitkan alumni yang status ke UIN. Sekadar mengingat- as tiga hektar, yang bernegosiasi ulang melibatkan Notaris/PPAT, ini adalah telah dibeli tetap sama seperti semua.
diwisuda antara tahun 2021-2025 kan. Keinginan menunju UIN terce- dibeli tiga tahun dengan petani agar pelanggaran hukum yang menjadi Tetapi, jika Walokota tidak berkehen-
akan kesulitan mendapatkan peker- tus pada masa kepemimpinan Ketua lalu dari bebera- mengembalikan sumber sengkarut lahan kampus di dak – dan pasti jalan itu tidak mungkin
jaan. Mereka kalah bersaing dengan STAIN Yahya Misbah. Suksesornya, pa petani, justru sebagian uang yang Sasa. dibelokkan ke jurang atau ke puncak
alumni perguruan tinggi lain di Malu- Abdjan Djahdja, pernah mengusul- menjadi masalah telah mereka teri- Lalu, kiamat sudah terjadikah lan- gunung – maka jalan itu akan mengu-
ku Utara yang nilai akreditasi prodin- kan STAIN menjadi UIN. Kementri- yang kian kemarin ma untuk penguru- taran tanah yang telah dibayar tetapi rangi luas lahan kampus baru secara
ya “B” atau “A”. an Agama menolaknya. Alasan, un- makin sengkarut. san sertifikat. Dan belum menjadi milik sendiri atau men- signifikan. Kasus hokum kedua, saya
Irwil mengganjarkan kinerja dan tuk menuju UIN harus menjadi IAIN Tanah yang telah mari kita menduga, jadi aset Negara? Belum! Skenario lain duga, bisa muncul dari sini.
hasil kinerja dengan nilai “Sangat Ku- dulu. dibayar lunas terse- para petani enggan bisa dibuat dengan dugaan begini. Nasi Soal lahan, artinya keberadaan kam-
rang”. Dengan nilai segitu doang, Ke- Abdurrahman Ismail Marasabesi but belum menjadi memenuhi keingi- belum menjadi bubur. Tanah di Sasa pus yang representatif [selain masalah
menterian Agama RI akan menghu- meneruskan niat baik pendahulunya. milik IAIN untuk nan rektor, benda- masih bisa dikamuflasi sehingga tanah nilai akreditasi dan nilai kinerja lem-
kum Institut, memangkas anggaran Selain meningkatkan nilai akreditasi dicatat sebagai aset MURID TONIRIO hara dan anggota tersebut seakan-akan sudah dimiliki baga, semuanya saya sebut sampah-
secara signifikan. Maka, civitas aka- prodi dan institusi, dia juga berhasil Negara. karenanya Pengajar Antropologi dan Sosiologi IAIN di Ternate P2T. IAIN. Dokumen perencanaan dibuat. sampah surga; kampus saya bayangkan
demik harus rela menguburkan hara- mendorong STAIN menjadi IAIN. Saat tidak bisa “ditana- Jalan belum bun- Di situ disebutkan, tanah di Sasa “da- mirip surga] merupakan faktor pen-
pan untuk dapat memberikan proses menjadi Rektor IAIN, Abdurrahman mi” bangunan. tu. Rektor bersama pimpinan lain lam konstrksi”. Dengan itu, pembangu- ghalang terbesar IAIN menjadi UIN.
dan hasil pengajaran, penelitian dan mengusulkan alih status IAIN ke UIN. Masalah apa yang sedang melilit mengajukan dana tambahan ke Ke- nan bangunan kampus diusulkan. Kali Siapa pun terplih menjadi rektor nanti,
pengabdian kepada masyarakat yang Kementrian agama menolak usulan kuat sehingga status kepemilikan la- mentrian Agama untuk biaya pem- ini, Kementrian Agama menyetujui – ia wajib memastikan apakah kampus
berkualitas. Uang bukan segalan- tersebutdengan alasan IAIN belum han di Sasa menjadi makin tidak ka- buatan sertifikat. Katakanlah disetu- bayangkanlah begitu. baru di bangun di Sasa atau di Dodinga.
ya, memang. Namun, pelaksanaan memiliki guru besar, dan terutama ru-karuan? Saya akan menggunakan jui. Penerbitan sertifikat diajukan ke DIPA diturunkan, tetapi mendapat Dododinga lebih layak menjadi lokasi
Tri Dharma Perguruan Tinggi butuh kampus yang representatif. Guru be- pengalaman (lama menjadi) war- Badan Pertanahan Nasional (BPN). jalan buntu lagi di lapangan. Mus- kampus baru, saya kira. Tetapi untuk itu,
uang bro. sar bisa dipinjam dari perguruan tawan untuk melakukan investigasi, Usulan ditolak, begitu kira-kira tahil membangun gedung di atas la- status tanah di Sasa harus diselesaikan
Sejarah kemunduran sudah ber- tinggi lain. Kampus yang representatif kemudian membuat skenario yang bayangan kita. Mengapa? Pajak Bumi han yang masih berlum jelas status dulu oleh rektor dan konco-konco
langsung. Dalam semua hal IAIN Ter- tidak bisa ditawar-tawar. saya bangun berdasarkan azas pradu- dan Bangunan (PBB) belum dibayar- kepemilikannya. Akal dicari. Ups, ada pimpinan sekarang. Bagaimana kalau
nate sudah menjadi mirip Madrasah Maka, demi memiliki kampus den- ga tak bersalah. Begini kira-kira ske- kan petani-petani tadi. Jadi, sekali cara jitu. Lokasi pembangunan gedung rektor dan pimpinan lain tidak berse-
- Tsanawiyah atau Aliyah. Namun, gan fasilitas yang representatif, Abdu- narionya. lagi, rektor, bendahara, dan anggota mesti dipindah. Maka, kita bisas men- dia, atau tidak mampu menyelesaikan
para pimpinan mengganggap Institut rrahman dan kolega pimpinan pada Rektor membentuk Panitia Pen- P2T melakukan negosiasi agar petani duga-duga,Gedung Fakultas Ekonomi status kepemilikian tanah di Sasa? Saya
sedang baik-baik saja. Mereka malah- saat itu melakukan “bujuk rayu” ke- gadaan Tahan – sebut saja begitu, bersedia membayar PBB. Lagi-lagi, dan Bisnis Islam (FEBI) dan Gedung hanya bisa meminta tolong Badan Pe-
an mengumbar optimis: IAIN segera pada Pemda Provinsi Maluku Utara saya singkat dengan P2T untuk lah- para petani menolak. Alasannya, uang Aula, yang sumber dananya dari Su- meriksa Keuangan (BPK) melakukan
beralih status menjadi UIN. Tentu untuk menyiapkan lahan. Gubernur an kampus. Mereka bekerja cepat: yang mereka terima sudah habis. rat Berharga Syariah Negara (SBSN), pemeriksaan menyeluruh atas proses
saja, harapan itu cukup realistis, jika Thaib Armayin memenuhinya; meng- melakukan survei lokasi yang cocok. Skenario di atas menceritakan hal semestinya dibangun di Sasa. Tetapi, pembelian tanah di Sasa. Andaikan ha-
Menteri Agama berbaik hati memilih hadiakan tanah seluas 50 ha lebih, di Ditemukan. Lalu bertanya sana-sini berikut. Saat melakukan negosia- karena tanah di bawah masih bermas- sil pemeriksaan BPK mengindikasikan
calon rektor yang memiliki visi, misi, Dodinga, Halbar, menjadi lokasi kam- siapa gerangan pemiliknya. Tanah itu si, dan apalagi memutuskan harga alah, dengan suka ria rektor dan kolega pelanggaran hukum, saya juga ingin
dan program kerja yang jelas menjadi pus IAIN/UIN. Proses administrasi milik beberapa petani. Negosiasi har- jual-beli, rektor, bendahara dan an- sesama pimpinan memindahkannya meminta tolong Kepolisian dan Kejak-
rektor. lahan tersebut menjadi milik IAIN, ga dilakukan; harga disepakati, dan ggota P2T tidak melibatkan Notaris/ ke Dufa-Dufa. Indikasi atas dugaan ini saan ikut membantu civitas akademik
Dengan kata lain, hanya ditangan kemudian dicatat sebagai aset Nega- dibayaran unas. Selesai masalah. Pejabat Pembuat Akte Tanah (PPAT), sederhana saja. Dua gedung ini diban- mengeruk sampah-sampah di kampus,
rektor yang memiliki visi, niat alih ra, sudah berjalan kira-kira 60 persen. Tetapi sial, tanah yang dibeli itu sehingga pembayaran PBB yang men- gun setelah merobohkan gedung Mi- sehingga kami bisa segera menuju ke
status ke UIN bisa dicapai pada tahun Sialnya, rektor dan konco-konco ternyata belum bersertifikat. Artinya, jadi kewajiban petani luput di atur da- croticing dan Gedung Aula lama yang, surga-UIN, dan di sana kami bisa sel-
2026, atau 2027 atau 2028. Sejumlah pemimpin skarang, telah melibiru petani-petani tersebut bukan pemilik lam surat perjanjian jual-beli. Dengan setahu saya, usianya belum sampai 25 onjoran di lantai sambil mengunyak
dosen bisa didorong menjadi profe- (menyia-nyiakan) kebaikan hati Pem- tanah, mereka hanya menguasai (se- kata lain, karena dalam proses pem- tahun. buku sambil berdikusi teorti dengan
sor, akreditasi prodi bisa digenjot ke da Provinsi dan usaha baik Abdurrah- mentara) tanah Negara. Maka serti- belian tanah, pejabat Negara (Notaris Dari scenario rakaan di atas, saya suka ria layaknya penghuni-peng-
“A” selama periode waktu 2022-2028. man. Kecuali satu bangun pos satpam, fikat harus diurus setelah itu sehing- adalah pejabat Negara) terkait tidak cukup percaya diri untuk mengetah- huni surga. (*)
Setelah 22 Tahun: Maluku Utara,
Jangan Kehilangan Harapan
TANPA disadari, kita sedang mem- rasa syukur. ulang karena akan masa lalu. Maluku gakses informasi, menyampaikan Kita harus membuktikan sebagai
buat sejarah besar. Bersama ger- Secara de jure maupun de facto, membunuh masa Utara ke depan su- pendapat atas pemikiran secara be- tuan rumah yang profesional dalam
ak pendulum waktu, dengan segala tahun 1999 merupakan tapak awal depan harapan dah harus dikelo- bas, serta dapat berpartisipasi ak- menyukseskan STQ Nasonal ini, yang
kelemahan dan kekuatan, kita tengah menemu-kenali Maluku Utara. Men- masyarakat Malu- la menjadi mimpi tif dalam perbincangan publik ten- berbeda dengan pelaksanaan STQ Na-
menorehkan harapan mengantarkan emu-kenali sebuah sejarah yang tel- ku Utara yang leb- besar (big dream), tang urusanurusan bersama. Inilah sional lainnya.
Maluku Utara memasuki usia 22 ta- ah mengharu-biru tatanan sosial bu- ih baik. Untuk itu, yang di sana, mim- Demokrasi Digital dan kebebasan Jika kita ingin keluar dari dunia fan-
hun. daya negeri ini. Tahun 1999 menjadi menemukan kem- pi-mimpi itu akan berinternet, karena itu Maluku Utara tasi menuju realitas kemajuan Malu-
Suatu angka yang cukup dewasa, sebuah tekad besar yang disemai dari bali (reinventing) diubah menja- harus tetap eksis memanfaatkan ru- ku Utara di masa depan, secara politik
dinamis, telah dan akan melewati sebuah perjuangan berat dan pan- Maluku Utara ke di sebuah cita-ci- ang-ruang kesempatan itu untuk sa- kita harus segera keluar dari kegadu-
sederetan proses tantangan. Di mana jang, dimatangkan dari gagasan-ga- depan yang lebih ta, citacita diubah ling merawat kepercayaan. han kontestasi dan tengkar politik yang
setiap tantangan, melahirkan kekua- gasan jauh ke belakang untuk mem- beradab, demokra- menjadi berfikir Kita juga kini hidup berdampingan mahal menuju kesungguhan melaku-
tan, kemampuan, kedewasaan, dan bayangkan sebuah masa depan tis, dan mandiri keras, dan berfikir dengan pandemi yang mulai melan- kan penataan institusi pembuat kebi-
optimisme dalam menatap masa de- negeri yang cemerlang. Inilah proses tidak harus men- keras diubah men- dai namun belum berakhir, di tengah jakan, institusi produksi, dan institu-
pan. Maluku Utara kini tengah ber- menata negeri dari serpihan-serpi- gulang cara-cara jadi kerja keras, terpaan persoalan ekologis yang ma- si pengetahuan, dengan berdasarkan
metamorfosis dan bertransformasi, han yang berserakan. lama. Tata kelola serta kerja keras di- kin memiriskan, Maluku Utara diha- atas apa yang diistilahkan Max Weber
dan kita berada dalam proses itu. Inilah proses menautkan kehendak politik dan pemer- ubah menjadi ke- dapkan pada Tingkat Pengangguran sebagai ethics of responsibility (etika
Hari ini, setelah 22 tahun, kita hidup bersama, yang menurut istilah intahan sudah ha- berhasilan. Terbuka (TPT) per Februari 2021 se- pertanggungjawaban) dalam membe-
berikhtiar memikirkan kembali masa Ernest Renan (Filsuf Prancis, 1823- rus diterjemahkan Tanpa mimpi, besar 5,06 persen atau naik sebesar sarkan negeri ini. Dan di situlah pusat
depan Maluku Utara. Kita selalu ter- 1892): “le desire d’eter ensamble” dalam ruangru- harapan, dan ga- 0,97 persen dibanding TPT Februari pertaruhan masa depan Maluku Utara.
jaga untuk merawat kepekaan bela (kehendak untuk hidup bersama). ang konkrit, yang gasan, maka daer- 2020. Selain itu, Indeks Pembangu- Harapan masih ada dalam geng-
rasa. Kita sadar, masa depan Maluku Bahwa sebuah bangsa/daerah lahir memudahkan se- HERMAN EOSMAN ah ini akan kembali nan Manusia (IPM) Maluku Utara gaman. Jangan kita lepaskan. Negeri
Utara telah menjadi pikiran semua dari kehendak untuk hidup bersama, tiap orang untuk Dosen pada pojok sejar- tahun 2020 mencapai 68,49 men- ini harus berani keluar dari berbagai
orang, dengan membangun kata-ka- walau pun bertumbuh dari kerag- bisa saling menga- ah keterpurukan galami penurunan sebesar 0,21 poin ikatan-ikatan yang membelenggu.
ta sakti: sejahtera, maju, mandiri, aman. Kelahiran Maluku Utara pun wasinya. yang hanya selalu diwarnai prasang- dibandingkan tahun 2019 yang sebe- Nasib negeri ini dalam lima, sepuluh,
bermartabat, dan berperadaban. Ka- bermuara dari nyala spirit ini. Dengan demikian, masyarakat su- ka, pertentangan pilihan, konflik sar 68,70. Sekalipun begitu, kita patut atau sekian puluh tahun ke depan,
ta-kata sakti itu tak sekadar sebagai Tahun demi tahun penataan ba- dah harus menyadari betul apa kon- politik, dan saling memfitnah. Tidak bersyukur, bahwa jumlah penduduk sangat ditentukan sikap dan langkah
penghias wacana, tapi harus diubah ngunan politik melalui pemilihan sekuensi pilihanpilihan politiknya ke- bergeser menjadi lebih baik. Lalu miskin di mana pada September 2020 tegas hari ini. Berbagai kegagalan yang
menjadi kerja serius mulai kini, dan kepala daerah kerap menyisakan lak. Dalam pandangan Ignas Kleden pertanyaannya, “kapan Maluku Utara berkisar sebesar 87,52 ribu orang telah terjadi akibat belum terkelola se-
bukan nanti. Dari cita-cita dan mimpi tapak perselisihan dan persengketa- (2003), suatu pemerintahan hanya dapat menjadi kebanggaan identitas (6,97 persen), kini, per Maret 2021 cara maksimal, harus segera dibenahi.
besar, diubah menjadi harapan untuk an. Namun akhirnya, layar “perahu, bisa bersikap terbuka kalau dia rela- bagi generasi penerusnya?” Mari kita turun menjadi 6,89 persen. Mari kita asah sensivitas pada persoa-
dibuktikan bagi generasi mendatang. Maluku Utara kembali terkembang tif bersih (karena pemerintahan yang sama-sama mulai memikirkan dan Di tengah persoalan yang mend- lan-persoalan konteks lokal, mari kita
Refleksi dan muhasabah yang digelar dan terus berlayar. Sejumlah harapan tidak bersih akan berusaha sekuat menemukan kembali Maluku Utara, era, perekonomian Provinsi Malu- galang kecerdasan kolektif yang kita
malam ini menyiratkan, bahwa nya- pun diikat dan dilekatkan pada pemi- tenaga menutupi penyelewengan dengan berpijak pada dimensi keba- ku Utara pada triwulan I 2021 justru miliki, mari kita jaga konektivitas, ko-
la spirit Maluku Utara harus ditemu- mpin yang dipilih. Memang periode yang dilakukannya), sementara un- hagiaan yang pernah kita raih. tumbuh sebesar 13,45% (yoy), setelah hesivitas, mental spritual, dan saling
kan kembali dalam diri kita, dalam awal setelah negeri diberi status se- tuk menjadi bersih dia harus terbuka Tanpa sadar, kita saat ini hidup di triwulan sebelumnya hanya tumbuh percaya di antara kita sebagai sumber
karya besar kita. Bukan dalam sele- bagai provinsi, kita tidak menemu- terhadap kontrol dan kritik. Dilema era disrupsi digital yang telah mengu- sebesar 9,48% (yoy). Pertumbuhan mata air modal sosial, dalam upaya
brasi yang meluahkan kesombongan, kan adanya gagasan besar yang bisa ini dicoba dipecahkan dengan tidak bah pola kerja dan perencanaan. Itu ekonomi Maluku Utara pada triwulan memaknai alaf baru, yang sekarang
pencitraan, dan unjuk dada. memberi lompatan bagi kemajuan meminta birokrasi untuk menjadi berarti peran informasi dan teknologi I 2021 menjadi yang tertinggi kedua kita hadapi dan lakoni. Sekali lagi,
Maluku Utara pernah melewati se- daerah. lebih bersih tetapi dengan memak- komunikasi menjadi demikian pent- di Indonesia setelah Provinsi Papua. masa depan harus kita gapai dengan
jarah masa lalu yang panjang dan Sepanjang tahun demi tahun sanya menjadi lebih terbuka. ing. Pengaruh era digital telah mem- Ini patut kita apresiasi. merebut kesabaran dan keseriusan
melelahkan. Sejarah itu ditulis den- setelah dimekarkan, berbagai prob- Alhamdulillah, di tahun 2017 lalu, buat kebudayaan, ideologi, ekonomi, Hal lain yang membahagiakan, hari ini, sebagaimana ungkapan Leo
gan nuansa kental romantisisme-pa- lem ternyata tumbuh subur mengi- Maluku Utara dinobatkan sebagai politik, dan apapun tanpa batas (bor- ditetapkannya Provinsi Maluku Utara Tolstoy (Penulis, Politisi Rusia, 1828-
triotisme. Sarat kontestasi, dominasi, ringi perjalanan negeri rempah ini. provinsi dengan Indeks Kebahagiaan derless), menjadikan semua yang ada sebagai tuan rumah pelaksanaan 1910) : “Dua petarung yang paling kuat
kompetisi, dan intrik politik. Gelom- Dalam proses politik panjang negeri tertinggi di Indonesia dengan skor makin kabur, mencair, dan bahkan STQ Nasional XXVI, yang insha Allah adalah: kesabaran dan penguasaan
bang waktu demi gelombang waktu ini pun tak lepas dari sengkarut yang 75,68. Indeks ini mengukur 3 metode: menghilang. Sekadar data, dikutip akan berlangsung pada 16 – 25 Okto- waktu.”
lalu mengantarkan negeri ini mema- begitu memprihatinkan dan seka- 1. Dimensi Kepuasan Hidup (dibagi dari Laporan Survei Internet APJII ber 2021 nanti. Inilah perhelatan yang Mengakhiri catatan refleksi dan mu-
suki tatanan baru, menjadi sebuah ligus memilukan. dua Sub Dimensi, yaitu: Personal dan 2019-2020, saat ini pengguna pon- memberikan nyala spirit dan hara- hasabah ini, saya ingin mengingatkan
provinsi tepat tanggal 4 Oktober 1999. Sekal lagi, semua itu memberi nu- Sosial), 2. Dimensi Perasaan, 3. Di- sel di Maluku Utara tahun 2020 ber- pan untuk mengelola STQ secara baik. kembali kepada kita semua, apa yang
melalui legal formal UU RI Nomor 46 trisi dan energi bagi pemerintah dan mensi Makna Hidup. jumlah 824.211 orang, dari populasi Kiranya, STQ ini, mampu menumbuh- kerap kali diserukan Bung Hatta (1928)
Tahun 1999, yang kemudian diresmi- daerah ini untukkembali menjahit Memikirkan dan menemukan kem- jumlah penduduk Maluku Utara yang kembangkan pemahaman dan pen- : “Hanya satu negeri yang menjadi neg-
kan 12 Oktober 1999. Bila diurutkan, harapan-harapan masa depan. bali Maluku Utara ke depan yang leb- berjumlah 1.282.937 jiwa. galaman membaca isi kandungan Al eriku. Ia tumbuh dari perbuatan, dan
usia Maluku Utara akan segera me- Berangkat dari berbagai pengala- ih baik sudah harus menanggalkan Kita berada di ranah digital sebagai Qur‟an, terutama bagi generasi milen- perbuatan itu adalah usahaku.” Mari
masuki tahun ke 22, dan itu, hanya man yang telah menguras energi berbagai persepsi keliru yang hanya ruang publik demokratis-deliberat- ial yang unggul sebagai modal menuju rebut masa depan...! Maluku Utara,
kepada Allah SWT, harus kita naikkan dan pikiran, tentu ini tidak boleh di- berdasar pada determinasi sejarah if, tempat semua orang dapat men- Indonesia yang hebat dan maju. Jangan Kehilangan Harapan...!
CAKRAWALA
BIRO HALBAR: Haryadi ( PenaMalut)
EDISI III Spirit Baru Maluku Utara Sukran Bambang ( Tivatimur) MANAJER LITBANG: Rahmat R. Wali
NOVEMBER 2021 MANAJER EKSTERNAL: Masyuri Musyaddad
penaMalut. com nuansamalut. com tivatimur. com
BIRO SULA: Isrudin Koroi ( PenaMalut) MANAJER IKLAN: Haris Taib
CEO NUANSA MEDIA GRUP: Irman Saleh REDAKTUR: Ikhwan Muhammad STAF: Nasrun Muhlas
DIREKTUR PEMBERITAAN: Ikhwan Muhammad Wahyu Talib BIRO TALIABU: Yasin KEUANGAN: Fahria B. Malik
DIREKTUR KEUANGAN: Sofyan Abidin Rustam Muhdar BIRO HALUT: Rasyd Yamin
PIMPINAN REDAKSI: Mahfud Husen Syaiful Bahri Wulan Sarekat SEKRETARIS REDAKSI: Triska Bella Chairil
REDAKTUR PELAKSANA: Jufri Abubakar REPORTER: Karno Jabidi DITERBITKAN OLEH:
malutpena@gemail.com Syafrudin Kadir PT NUANSA MEDIA GRUP
Rasyid Lamani