Page 19 - E-Book SKI Kls 6 smst 1
P. 19

2. Melakukan Perubahan Menuju Tradisi Bernilai Keislaman

                            Masyarakat pesisir utara Jawa adalah masyarakat yang hidup dalam tradisi dan

                     budaya yang turun temurun. Dalam dakwahnya, Sunan Ampel  membawa  ajaran Islam

                     yang  disampaikan dengan cara-cara damai, moderat, toleran dan menyesuaikan tradisi
                     masyarakat yang telah ada mengandung nilai-nilai Islam.

                            Sebelum  kedatangan  para  penyiar  Islam,  orang-orang  Majapahit  mengenal
                     upacara  peringatan  terhadap  orang  mati,  disebut  sraddha,  sebuah  upacara  peringatan

                     atas  kematian  seseorang  pada  tahun  ke-12.  Setelah  kedatangan  penyiar  Islam  Campa

                     yang  dipelopori  Sunan  Ampel,  penduduk  Majapahit  mulai  memperingati  tradisi
                     kenduri, dan memperingati   kematian   seseorang pada hari   ke-3, ke-7, ke-40, ke-100,

                     dan  ke-1000.  Dalam  prakteknya,  masyarakat  berkumpul  mendatangi  keluarga  yang
                     ditinggal, lalu acara tersebut diisi dengan zikir, tahlil dan doa. Tradisi keagamaan ini,

                     bukanlah berasal dari ajaran Hindu-Budha, tetapi merupakan tradisi keagamaan muslim
                     Campa yang dikenalkan Sunan Ampel.



                  3. Membangun Masjid dan Pesantren  Sebagai Pusat Penyebaran Islam.

                              Masjid  Ampel  merupakan  bangunan  tempat  ibadah  yang  menyimpan  nilai

                     sejarah.  Arsitektur masjidnya memadukan arsitektur Hindu Budha  dan khazanah Islam
                     untuk kepentingan dakwah. Model atap tumpang  pada masjid menggambarkan adanya

                     akulturasi  budaya  Islam  dan  Hindhu-Budha.  Tiang-tiang  masjid  masih  kokoh  hingga
                     sekarang.

                            Selain  membangun  Masjid,  Sunan  Ampel  juga  membangun  pesantren,  tempat

                     mengajarkan murid-muridnya membaca Al-Qur’an,  syariat dan tasawuf.  Di tempat ini
                     pula,   ia   mengkader   para   santri-santri   yang   akan   melanjutkan   dakwah   Islam,

                     diantaranya:   Sunan Giri, Raden Patah, Raden Kusen,   Sunan Bonang, Sunan Derajat

                     dan tokoh-tokoh lainnya.
                            Ajarannya yang banyak dikenal adalah falsafah limo atau tidak melakukan lima

                     hal:  a)  moh  main  atau  tidak  berjudi,  b)  moh  ngombe  atau  tidak  mabuk-mabukan,
                     c)  moh  maling  atau  tidak  mencuri,  d)  moh  madat  atau  tidak  mengisap  candu,  dan

                     e)           moh             madon            atau            tidak           berzina.









                                                            11              E-BOOK SKI _ KELAS  VI _ SEMESTER 1
   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24