Page 39 - E-Book SKI Kls 6 smst 1
P. 39

A. Biografi

                              Sunan Drajat  atau Raden Qasim  adalah putra bungsu  Sunan Ampel dan  Nyi

                        Ageng Manila, lahir tahun 1470 M.   ia saudara kandung   Raden Mahdum Ibrahim
                        atau  Sunan  Bonang.  Selain  bernama  Raden  Qasim,  dikenal  juga  dengan  nama

                        Maulana Hasyim, Raden Syarifudin, pangeran Kadrajat, dan Sunan Mayang Madu.
                        Ibunya berdarah Jawa  yang membuat pengetahuannya   tentang   bahasa, sastra dan

                        budaya lebih dominan bercorak Jawa, seperti Sunan Bonang kakaknya, ia pun sangat
                        pandai  menggubah  berbagai  jenis  tembang  macapat  pungkur  berisi  pesan-pesan

                        Islam.

                              Menginjak  usia  sekolah,  ia  belajar langsung  kepada  Sunan  Ampel,  ayahnya.
                        Kemudian  Sunan  Ampel  mengirimnya  ke  Cirebon  memperdalam  ilmu  agama

                        kepada  Sunan  Gunung  Jati.  Kepergiannya  nyantri  di  Cirebon  mempertemukannya
                        dengan sang istri, Dewi Sufiyah, putri Sunan Gunung Jati.  Setelah menikahi Dewi

                        Sufiyah, Raden Qasim tinggal di Kadrajat sehingga disebut Pangeran Kadrajat atau

                        Pangeran  Drajat.     Setelah  beberapa  tahun  berdakwah     di  Kadrajat  Sunan  Drajat
                        kembali  ke  Ampeldenta,  namun  ayahandanya  memintanya   menyebarkan  Islam  di

                        pesisir barat Gresik.
                              Berdasakan  cerita  tutur  setempat,  dikisahkan  dalam  perjalanan  laut  menuju

                        Gresik, perahu yang ditumpangi Sunan Drajat dihantam gelombang  besar dan pecah

                        di  tengah  laut.  Dengan  pertolongan  Allah,  Sunan  Drajat  ditolong  oleh  ikan  Cucut
                        dan ikan Talang  sampai mendarat di sebuah tempat bernama Jalag, desa Banjarwati.

                        Kedatangannya  pun  di  sambut  baik  oleh  sesepuh  kampung  bernama  kyai  Mayang
                        Madu dan Mbah Banjar.   Ia pun mengajar dan menikah di Jalag, mendirikan Surau

                        sebagai tempat mengaji dan mengajar agama Islam.
                              Dalam   dakwahnya,   Sunan   Drajat   dikenal   sosok   yang   baik   dalam

                        berkomunikasi  lewat  kesenian.  Ia  dikenal  juga  sebagai  sosok  yang  menyukai

                        pertunjukan  wayang  dan  sesekali  tampil  sebagai  dalang  seperti  kakaknya  Sunan















                                                            34              E-BOOK SKI _ KELAS  VI _ SEMESTER 1
   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44