Page 11 - E-Modul Interaktif Berbasis Case Study Dengan Mengintegrasikan QR Code Pada Materi Basidiomycota
P. 11

Modul Pembelajaran Mikologi | Basidiomycota




           Reproduksi Jamur



            A. Reproduksi Aseksual

                 Menurut Darnetty, (2006:15-18) Reproduksi aseksual pada jamur dilakukan dengan cara:
              1. Fragmentasi  hifa  yaitu  setiap  fragmen  tumbuh  menjadi  individu  baru.  Beberapa  jamur
                memperbanyak diri dengan fragmentasi hifa. Hifa bisa terputus-putus menjadi beberapa sel yang
                mempunyai sifat sebagai spora yang disebut arthrospora. Jika sel-sel tersebut dibungkus oleh

                suatu  dinding  tebal  sebelum  terputus  satu  sama  lainnya  atau  dari  sel  hifa  yang
                menghubungkannya maka sel itu disebut klamidospora.
              2. Pembelahan sel (fission) yaitu sel somatik membelah menjadi sel anak. pembelahan merupakan

                pembagian  sederhana  dari  satu  sel  induk  menjadi  dua  sel  anak  dengan  penggentingan  dan
                pembentukan dinding sel.
              3. Pertunasan  sel  somatik  atau  spora  (budding)  yaitu  setiap  tunas  menghasilkan  individu  baru.
                Pertunasan adalah pembentukan tunas dari sel induk. Setelah terbentuknya tunas, inti dari sel
                induk akan membelah dan satu inti akan pindah ke tunas. Tunas membesar dan masih melekat

                pada sel induk dan akhirnya lepas sehingga membentuk individu baru.
              4. Pembentukan  spora  yaitu  setiap  spora  berkecambah  membentuk  tabung  kecambah  yang  akan
                berkembang  menjadi  miselium.  Spora  terbentuk  di  dalam  sporangium  yang  disebut

                sporangiospora dan tangkai sporangium disebut sporangiofor. Sedangkan, spora yang terbentuk
                pada ujung ataupun pada sisi-sisi hifa disebut konidium.


            B. Reproduksi Seksual
                Perkembangbiakan secara seksual memerlukan dua jenis jamur yang cocok agar dapat kawin.

            Proses perkawinan antara dua jenis yang kompatibel terdiri atas persatuan antara dua protoplast yang
            kemudian  diikuti  persatuan  inti.  Persatuan  antara  protoplast  disebut  plasmogami  sedangkan
            persatuan antara inti disebut karyogami. Plasmogami tidak selalu langsung diikuti dengan karyogami

            secara masal antara inti-inti dari sel yang lain yang kompatibel, tetapi kadang-kadang terdapat juga
            karyogami antara inti yang sama.
                Hifa atau miselium yang terbentuk karena perkawinan dua hifa yang kompatibel dapat mengalami
            dua kemungkinan. Kalau kedua inti yang kompatibel segera bersatu, maka hifa baru disebut berinti
            satu (monokaryotik), namun jika kedua inti tetap terpisah maka hifa baru disebut hifa berinti dua tak

            sama  (heterokaryotik).  Hifa  yang  dikaryotik  berkembangbiak  pula  dengan  membelah  diri  yang
            didahului dengan pembelahan kedua inti secara bersama-sama oleh karena itu tiap sel baru pada hifa
            tersebut adalah heterokaryotik. Ketika keadaan heterokaryotik berubah menjadi monokaryotik maka

            akan  segera  terjadi  meiosis  sehingga  inti  yang  diploid  menjadi  haploid  lagi.  Hal  ini  terjadi  pada
            waktu  jamur  akan  menghasilkan  spora-  spora  baru.  Jamur  yang  berinti  satu  haploid  tidak  dapat
            mengadakan perkawinan sendiri, maka jamur yang demikian itu dinamakan heterotalik mandul dan
            jamur tersebut hanya dapat kawin dengan jenis lain yang kompatibel.






                                                                                                                  8
   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16