Page 21 - produk skripsi fitriyani
P. 21
Adapun untuk aturan penggunaan ruang benda dan ruang bayangan pada lensa
cekung adala sebagai berikut :
a. Ruang benda + ruang bayangan pada lensa cembung : 5
b. Jika posisi benda berada pada ruang I maka letak bayangan ada didepan lensa
dan sifat bayangan maya, tegak, diperbesar.
c. Jika posisi benda berada di titik fokus naka letak bayangan berada di depan lensa
dan sifat bayangannya maya, tegak , diperbesar.
d. Jika posisi benda berada di ruang II maka letak bayangannya ada dibelakang
lensa dan sifat bayangannya nyata, terbalik, diperbesar.
e. Jika posisi benda berada dipusat kelengkungan maka bayangan benda ada di
belakang lensa dan sifat bayangannya nyata, terbalik, sama besar.
f. Jika posisi benda berada di ruang III maka bayangan benda ada di belakang
lensa dan sifa bayangannya nyata, terbalik diperkecil.
D. Bayangan Nyata Dan Bayangan maya
Dalam kenyataan sehari-hari bayangan nyata adalah bayangan yang dapat
ditangkap oleh suatu media. Sementara bayanagn maya adalah bayangan yang tidak
dapat ditangkap oleh suatu media.
Bayangan maya bukan berarti bahwa bayangan tersebut tidak dapat
ditangkap oleh mata secara langsung, bayangan maya sesungguhnya dapat dilihat
langsung oleh mata tetapi tidak dapat ditangkap oleh suatu media atau layer.
Contoh bayangan maya adalah bayangan kita ketika berada di depan cermin. M
Bayangan tersebut dapat kita lihat dengan mata secara langsung , akan tetapi kita
tidak bisa menangkapnya dengan media. Bayangan suatu objek lensa cembung a
dapat diperoleh dengan rumus t
1 1 1 h
+ =
′ e
)
Sementara untuk pembesaran bayangan diperoleh dengan rumus :
m
ℎ′ ′ a
M = | |atau | |
ℎ
t
i
di mana
c
s = Jarak objek atau benda
s
s’ = Jarak bayangan
h = Tinggi benda
h’ = Tinggi bayangan
f = Jarak titik fokus
M = Pembesaran
16