Page 9 - E-BOOKLET ILMIYAH NURUL ISTIQOMAH
P. 9
Pendahuluan
Indonesia merupakan salah satu negara yang berada di garis khatulistiwa serta tinggi akan kekayaan alamnya baik jenis flora
ataupun fauna. Salah satu kekayaan alam dari jenis fauna Indonesia yang cukup tinggi adalah burung. Burung merupakan salah
satu satwa yang mudah ditemukan pada setiap tipe habitat. Berbagai jenis burung dapat ditemui di berbagai wilayah Indonesia,
mulai dari Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, hingga Papua. Burung juga merupakan komoditas perdagangan internasional;
tercatat lebih dari 2600 spesies burung liar yang ada di pasar internasional berasal dari Afrika, Asia, Oceania dan Neotropic (Food
and Agriculture Organization, 2018).
Perdagangan burung di Indonesia mencakup berbagai aspek, yaitu perdagangan untuk tujuan hobi, komersial, dan budaya.
Sebagian besar kelompok burung yang diperdagangkan adalah burung kicau. Kontes kicau burung menjadi hobi yang populer di
kalangan masyarakat Indonesia. Aktivitas perdagangan burung kicau terjadi pada pasar burung di berbagai wilayah. Salah satu
pasar burung terbesar di Indonesia yakni Pasar Aneka Satwa dan Tanaman Hias (PASTY) yang berada di Yogyakarta.
Berbagai burung diperdagangkan menjadi komoditas di PASTY, salah satu satwa yang dominan diperjualbelikan yaitu burung.
Perdagangan burung makin meningkat menjadi ancaman pelestarian sehingga perlu dilakukan upaya pelestarian seperti tidak
melakukan perburuan liar, menjaga dan melindungi habitat burung serta adanya pembatasan dalam memperjual belikan burung.
Salah satu upaya pemerintah Indonesia untuk melindungi berbagai burung dari perdagangan ilegal yaitu dengan mengeluarkan
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Permen LHK) No. 106 Tahun 2018.
1