Page 18 - Sistem Ekskresi REVISI
P. 18
Gambar 5. Proses Reabsoprsi
Cairan yang dihasilkan dari proses reabsorpsi disebut urine sekunder. Urine
sekunder mengandung air, garam, urea, dan urobilin. Urobilin inilah yang
memberikan warna kuning pada urine, sedangkan urea yang menimbulkan bau pada
urine. Urine sekunder yang terbentuk dari proses reabsorpsi selanjutnya mengalir
ke lengkung Henle kemudian menuju tubulus distal. Selama mengalir dalam
lengkung Henle air dalam urine sekunder juga terus direabsorpsi.
3) Tahap
Augmentasi
Pada proses augmentasi terjadi pada tubulus distal. Pada tubulus distal
masih terjadi proses penyerapan air, ion
natrium, klor, dan urea. Hasil dari proses
augmentasi ini yaitu urine sekunder yang berupa
zat – zat yang tidak diperlukan oleh tubuh.
Setelah itu terbentuknya urine sesungguhnya
yang akan dialirkan ke pelvis renalis yaitu rongga
ginjal. Setelah pada rongga ginjal disalurkan ke
ureter dan menuju ke dalam kantung kemih.
Kantung kemih merupakan tempat penyimpanan
sementara urine yang memiliki dinding elastis
dengan penyimpanan sekitar 0,5 L urine.
Pengeluaran urine disebabkan adanya tekanan
dalam kantung kemih yang menandakan sudah
penuh dan dikeluarkan melalui saluran uretra.
Gambar 6. Sistem dalam Pembentukan Urine
12 | E-Modul Sistem Ekskresi