Page 3 - cover cerpen
P. 3

kotor”  kata  suara  misterius  itu  yang  mengaku  sebagai  sampah-sampah  yang  Uus  buang.

               “Aaa…aa..kuu.....tidak  membuang  banyak  sampah  seperti  mereka  yang  sering  membuang


               sampah di sungai” jawab Uus. “Walaupun kamu tidak membuang sampah banyak, tetapi kamu

               ikut mengotori lingkunganmu. Coba kamu bayangkan, jika ada puluhan orang seperti kamu


               membuang sampah sembarangan setiap hari, sudah berapa tumpuk sampah yang menutupi

               bumi ini?” kata suara misterius itu. “Kamu harus bertanggungjawab  atas sikap yang kamu


               lakukan. Bagaimana kalau kamu ditutupi oleh kami? Kata suara misterius itu. Tiba-tiba Uus

               diserang  oleh  banyak  timbunan  sampah  yang  telah  ia  buang  sembarangan.


               “Aaah..ja…ja…ngaan..aku tidak bisa bernapas. Tolong…tolong..saya minta maaf tidak akan

               mengulangi  perbuatan  membuang  sampah  sembarangan.  Maafkan  akuu…!  Teriak  Uus


               meminta tolong. Sampah-sampah itu hampir menenggelamkan Uus sehingga sulit bergerak.

                              Lalu ibunya membangunkan Uus. “Uus..ayo bangun..kenapa kamu berteriak-

               teriak minta tolong?” tanya Ibunya Uus. Uus terbangun dan menceritakan kejadian yang ada


               di  dalam  mimpinya  itu.  Ibu  Uus  pun  menasihati  Uus  agar  tidak  lagi  membuang  sampah

               sembarangan. “Uus, sebaiknya sampah itu harus dibuang di tempat sampah. Jangan dibuang


               sembarangan. Kalau bisa sampah bisa diolah kembali lho.” “Sampah bisa diolah kembali ya

               Bu, dengan cara bagaimana?’ tanya Uus kepada Ibunya. “Bisa, ya sudah besok pagi Ibu ajak


               kamu pergi melihat sampah-sampah yang dapat didaur ulang kembali ya. Sekarang kamu tidur

               aja  dulu  masih  tengah  malam.”  “Baik  Bu,  Uus  kapok.  Uus  tidak  mau  buang  sampah


               sembarangan lagi.” Janji Uus kepada Ibunya.

                              Keesokannya  harinya  Uus  diajak  oleh  ibunya  pergi  berkunjung  ke  tempat


               penampungan sampah yang membuat kerajinan dari salah satu sampah plastik. Uus sangat

               terkesan melihat produk hasil kerajinan dari sampah plastik yang digunakan untuk membuat

               sampah. “Bu, itu tas dari sampah plastik ya?” tanya Uus kepada ibunya. “Iya, ini tas dibuat dari


               bekas bungkus kopi, chiki, dan gelas plastik. Bisa dibuat keranjang tas dengan cara dibersihkan
   1   2   3   4   5