Page 11 - Modul Praktikum Fisika berbasis POE
P. 11
Modul Praktikum Berbasis POE
resultan gaya yang tidak seimbang berbanding lurus dengan resultan gayanya dan
berbanding terbalik dengan massanya.
Percepatan (a) yang dihasilkan oleh resultan gaya (R) yang bekerja pada suatu
benda sebanding dan searah dengan resultan gaya serta berbanding terbalik dengan
massa benda (m)”. Gaya satu newton (1 N) didefinisikan sebagai gaya yang
menghasilkan percepatan 1 m / ketika bekerja pada benda yang massanya 1 kg.
Dapat dinyatakan dengan :
a = atau = m . a
Menurut Newton, ketika dua benda A dan B berinteraksi satu sama lain maka
benda tersebut saling mengerjakan gaya. Jika benda A mengerjakan gaya pada
benda B maka benda B akan mengerjakan gaya pada benda yang besarnya sama
tapi tetapi berlawanan arah. Secara bahasa matematis, dituliskan sebagai berikut :
∑F = 0.
Hukum II newton
Hukum II Newton menjelaskan bahwa benda bekerja sebuah gaya saja atau
beberapa gaya yang resultannya tidak nol. Kecepatan benda selalu berubah dengan
demikian benda mengalami percepatan. Maka dari itu ada kaitan antara resultan
gaya dengan percepatan yang ditimbulkannya. Kaitan ini diselidiki oleh Newton,
sehingga ia berhasil mencetuskan hukum keduannya tentang gerak, yang dikenal
sebagai hukum II Newton. Bunyi Hukum II Newton sebagai berikut.
Percepatan yang dihasilkan oleh resultan gaya yang bekerja pada suatu benda
berbanding lurus dengan resultan gaya, searah dengan resultan gaya, dan
berbanding terbalik dengan massa benda.
Dalam bahasa matematika hal ini diungkapkan dalam rumus Hukum Newton
yang amat terkenal yaitu : ΣF = m.a
Dimana a adalah percepatan, m adalah massa, dan ΣF merupakan gaya total.
Simbol ∑ (sigma) berarti “jumlah dari”; F adalah gaya, sehingga ∑F berarti jumlah
vektor dari semua gaya yang bekerja pada benda benda tersebut, yang didefiisikan
sebagai gaya total.
10