Page 13 - Modul Geo kelas XII
P. 13
Gambar 6. Wilayah Yogyakarta yang dihubungan Jalur Transportasi, Pariwisata
dan Pemerintahan
(Sumber: https://cnn.indonesia.com)
3. Bentuk-bentuk Persekutuan Regional
Berdasarkan beberapa kajian tentang perwilayahan dapat dikatakan bahwa suatu negara
atau beberapa kelompok negara dengan berbagai ragam kenampakan yang khas, seperti
struktur sosial, ekonomi, pertumbuhan, tingkat pendidikan penduduknya, tingkat
ketergantungan ekonominya, dan lain-lainnya dapat disebut sebagai suatu region.
Klasifikasi semacam ini sangat berguna, baik bagi pengkajian ilmiah maupun untuk
kepentingan praktis, terutama bagi para perencana regional sebagai suatu bidang
kegiatan yang sangat vital.
Atas dasar kajian tentang wilayah, maka muncul bentuk-bentuk persekutuan
(perhimpunan) regional, antara lain:
a. Persekutuan negara-negara berdasarkan paham politik yang dianut, seperti: Blok
Barat, Blok Timur, dan Non Blok;
b. Persekutuan negara-negara di bidang ekonomi, seperti: Masyarakat Ekonomi
Asean/MEA, Mashall Plan, Colombo Plan, OPEC, Pasaran Bersama Eropa
(Europian Common Market/ECM), Masyarakat Ekonomi Eropa (MEE), Camecon
(Council for Mutual Economic Assistance), Sela (Sistema Economico
Latioamericano), Pasar Bebas Asia (AFTA), EEC (Europian Economic
Community), dan EAC (East African Community);
c. Persekutuan negara-negara di beberapa bidang sosial ekonomi budaya, seperti OKI
(Organisasi Konferensi Islam), Kelompok Utara-Selatan, OAS (Organization of
American States) dan lain-lainnya.
Regionalisasi wilayah pembangunan dapat pula dijadikan contoh suatu region
(development region) yang dapat dijadikan dasar suatu perencanaan, misalnya ketika
masa orde baru Indonesia masih mempunyai 26 provinsi, Indonesia dibagi menjadi
beberapa wilayah pembangunan dan 4 (empat) wilayah pembangunan utama.
8
SMA Islam Al Azhar 2