Page 36 - E-MODUL SISTEM SIRKULASI_NI MADE RADITA PURNAMA PUTRI_Neat
P. 36
pergelangan tangan, arteri karotis pada leher, arteri brakialis pada lengan atas, arteri
popliteal pada belakang lutut, ateri dorsal pedis, dan arteri tibialis posterior pada kaki.
Pemeriksaan denyut nadi dapat dilakukan dengan bantuan stetoskop.
Faktor yang mempengaruhi denyut nadi, yaitu sebagai berikut:
Usia, peningkatan usia menyebabkan frekuensi denyut nadi berangsur-angsur
menurun.
Jenis Kelamin, laki-laki memiliki frekuensi denyut nadi sedikit lebih render
daripada wanita.
Irama Sirkadian, adalah proses-proses yang saling berhubungan yang dialami
tubuh untuk menyesuaikan dengan perubahan waktu selama 24 jam. Rata-rata
frekuensi denyut nadi menurun pada pagi hari dan meningkat pada siang hari atau
sore hari.
Aktifitas, frekuensi denyut nadi akan meningkat ketika beraktifitas dan akan
menurun ketika istirahat.
Bentuk Tubuh, orang yang tinggi langsing biasanya memiliki denyut nadi lebih
rendah dibandingkan orang yang gemuk.
Stress dan emosi, rangsangan saraf simpatis serta emosi seperti cemas, takut,
dan gembira dapat meningkatkan denyut nadi.
o
Suhu Tubuh, setiap peningkatan 1 C menyebabkan frekuensi denyut nadi
meningkat 15 kali/menit. Sebaliknya, jika terjadi penurunan suhu tubuh, frekuensi
denyut nadi akan menurun.
Volume Darah, kehilangan darah yang berlebihan akan menyebabkan
peningkatan denyut nadi.
Obat-obatan, beberapa jenis obat dapat menurunkan atau meningkatkan
kontraksi jatung dan denyut nadi. COntohnya kafein, nikotin, kokain, hormon tiroid,
dan adrenalin dapat meningkatkan frekuensi denyut nadi.
31 E-Modul Sistem Sirkulasi