Page 214 - Seni Budaya kls 10 Semester 1
P. 214

Contoh yang dapat dikemukakan, antara lain mengubah lagu, artinya lagu
                    diaransemen dengan warna  musik yang  tidak  sama dengan musik aslinya
                    tetapi syair lagu tetap sama. Misalnya; warna pop diubah ke dalam musik
                    dangdut  atau mengkawinkannya menjadi popdut (pop dangdut).
                        Menyadur dalam konteks cerita ke dalam bentuk lakon dapat kamu
                    lakukan dengan mengubah sumber cerita yang ada, yakni apakah itu dari
                    cerita dongeng, puisi, cerpen, prosa, hikayat, legenda, sejarah  dan sumber
                    cerita lainnya yang diangkat dan dituangkan kedalam bentuk naskah lakon
                    teater.


                    4.   Sanggit

                        Istilah Sanggit atau menyanggit dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia
                    (Poerwadarminta, 1984) mengandung pengertian bergeser  atau menggeser
                    sesuatu tetapi  dalam satu hal yang sama. Seperti bambu berderik apabila
                    terjadi gesekan dengan bambu yang lain atau gigi kita menderik apabila terjadi
                    gesekan dengan gigi yang lain.
                        Sanggit atau  menyanggit  dalam  hubungan  dengan  menyusun  naskah
                    lakon tidak sama dengan menggubah atau teknik  sadur.  Sanggit lebih
                    mengandung pengertian membuat  atau menyusun cerita  atau lakon bersifat
                    baru, tetapi tidak melepaskan  dari lakon atau cerita aslinya. Dapat pula
                    dikatakan  bahwa  Sanggit  adalah  proses pengembangan cerita  dari tematik
                    yang ada atau pengembangan lakon dari sebuah adegan  atau babak di dalam
                    lakon sehingga lakon yang disusun  benar-benar baru dan tidak sama dengan
                    lakon asli yang kita jadikan sumber gagasan lakon baru. Dengan demikian
                    teknik menyusun naskah lakon  dengan cara nyanggit diilhami oleh tematik
                    – tematik lakon yang telah ada dan ditulis orang sebelumnya.
                        Kapankah, kita melakukan Sanggit ? Telah dikatakan bahwa tidak semua
                    sumber cerita dapat dijadikan sumber penulisan atau penyusunan lakon teater.
                    Artinya, proses sanggit hanya dapat dilakukan pada cerita-cerita, kisah yang
                    memungkinkan terjadinya pengembangan lakon atau cerita ke arah peristiwa
                    dramatic,  yakni  memiliki  unsur  konflik  penokohan  cerita  atau  lakon  yang
                    jelas.  Konflik  dalam  lakon  adalah  inti  dari  cerita  atau  kisah  itu  sendiri.
                    Misalnya, dongeng kelinci, apabila  diceritakan  hanya seputar kehidupan
                    keluarga kelinci, yang cinta damai, penuh kasih-sayang pada anak-anaknya,
                    tinggal pada tempat yang subur. Akan tetapi, mereka tidak digambarkan jerih
                    payah Sang Kelinci dalam berjuang untuk menciptakan  tantangan  dan
                    hambatan dikala membangun arti dari sebuah kedamaian, kasih sayang  atau
                    kesuburan sebelumnya. Apa yang terjadi ? Cerita berkesan datar dan tidak
                    menarik, karena cerita  tidak mengandung muatan emosi dari pesan moral
                    yang ingin disampaikan.  Dengan demikian,  kedamaian, kasih sayang dan


                                                                                                                                                     Seni Budaya   205




                                      Di unduh dari : bukupaket.com
   209   210   211   212   213   214   215   216   217   218   219