Page 19 - RWY LARASSUMBOGO KARYA DAN PENGABDIANNYA
P. 19
2
dengan usaha Jawa Instituut. Badan tersebut bertujuan me
ngumpulkan bahan-bahan yang penting bagi penelitian sejarah
seperti benda-benda peninggalan jaman dulu dan bahan-bahan
yang perlu bagi pengetahuan tentang negara da� bangsa di
sekitar daerah kerajaan. Benda-benda yang telah terkumpul
disimpan dan dipelihara di sebuah bangunan darurat di halaman
kediaman residen.
Sebenarnya pada waktu itu sudah ada niat untuk mendiri
kan museum di Yogyakarta, tetapi karena adanya bermacam
macam kesukaran, niat tersebut tidak terlaksana, malahan ba
dan yang sudah berdiri tadi bubar.1) Tetapi pada hari Rabu
tanggal 6 November 1935, yaitu pada waktu Archeologische
Vereniging berumur 50 tahun, di kota Yogyakarta diresmikan
berdirinya Museum Sana Budaya. Sri Sultan HAmengku Buwo
no VITI berpidato dalam peresmian tersebut. Raja itu memang
sangat menaruh perhatian kepada perkembangan kebudayaan
yang berada di wilayahnya. Karena itu maka tidak sedikit
sum bangan yang diberikan kepada badan-badan yang bertuju�
memajukan kebudayaan bangsa seperti Sono Budoyo, Krido
Bekso Wiromo, HAbuando dan sebagainya.2)
B. WAY ANG
· Pada masa muda Larassumbogo, kesenian. Jawa belum
mendapat saingan yang berat dari kesenian asing seperti seka
rang. Kesenian tersebut masih dapat hidup tenang.
Kesenian yang sangat populer pada masa itu adalah wayang
topeng dan wayang kulit. Rombongan wayang topeng terdapat
di Mlati, Kelurahan Burikan, di Warak, dan di Seyegan, Kelu
rahan Gentan dan di Turen. Topeng Gunung sari yang terdapat
di Warak oleh masyarakat setempat dianggap topeng pusaka.
Rombongan Wayang topeng dari Godean juga cukup terkenal.
Adapun kabupaten yang banyak mempunyai rombongan wa
yang topeng adalah Kabupaten Gunung Kidul. Malahan topeng-