Page 94 - EMODUL TEMATIK VIODILLA PUTRI
P. 94

Malam  pun  tiba,  Domas  yang  kelelahan  akhirnya  tertidur  pulas.
               Dalam tidurnya, ia bermimpi berjumpa seorang kakek berjanggut putih.
               Kakek itu berkata padanya, “Hai Domas, pergilah kau ke arah selatan.

               Carilah  sungai  besar  yang  dikelilingi  banyak  pohon  besar.  Jika  kau
               sudah  berhasil  menemukannya,  menetaplah  kau  di  sana.  Untuk
               memenuhi kebutuhan hidupmu sehari-hari, bukalah ladang, lalu tanami
               dengan sayur-sayuran dan buah-buahan.”

                     Tak lama, Domas terbangun dari tidurnya. Ia masih merasa bingung
               dengan pesan kakek yang ditemui dalam mimpinya itu. “Haruskah aku

               mengikuti pesan dari kakek tadi?” pikirnya. Tapi, hendak kemana lagi ia
               pergi,  ia  dudah  tidak  memiliki  tempat  tinggal  dan  tak  ada  pula  sanak
               saudara.  Penduduk  desa  pun  tak  mempedulikan  nasibnya.  “Tak  ada
               salahnya aku mengikuti pesan si kakek,” pikir Domas kembali.

                     Pagi-pagi  sekali  dengan  tekat  yang  bulat,  Domas  pergi

               meninggalkan  desa.  Domas  melakukan  perjalanan  yang  cukup  jauh,
               melalui berbagai kampung hingga keluar masuk hutan dan menghadapi
               berbagai  macam  rintangan  seperti  serangan  binatang  buas  maupun
               gangguan makhluk halus. Namun, Domas adalah pemuda yang cerdik
               sehingga ia mampu melalui semua tantangan itu dengan baik.

                     Waktu  cepat  berlalu.  Tidak  terasa  Domas  telah  melakukan

               perjalanan  selama  berbulan-bulan.  Ia  pun  tiba  di  sebuah  hutan  lebat
               yang  memiliki  sungai  besar  dan  berair  jernih.  Untuk  sesaat  Domas
               tertegun di tempat itu. Ia teringat pesan kakek yang ditemuinya di dalam
               mimpi.

                     Ia merasa telah menemukan tempat yang sesuai dengan pesan si
               kakek. Domas lalu mengumpulkan dahan-dahan pohon serta daun-daun

               untuk  membuat  sebuah  pondok  yang  mungil  di  tepi  sungai.  Sekarang
               daerah  tepi  sungai  itu  bernama  Way  Sekampung.  Setelah  selesai
               membangun  pondok  mungilnya,  Domas  kemudian  menebang  pohon
               untuk  membuka  ladang.  Ia  hidup  tenang  dan  tenteram  di  tempat
               barunya  itu.  Jika  ingin  makan,  ia  tinggal  pergi  ke  sungai  menangkap
               ikan. Sayur mayur pun mudah didapat dari kebunnya.


                     Hari berganti hari, bulan berganti bulan, dan tahun berganti tahun.
               Tidak terasa Domas telah tinggal cukup lama di daerah itu. Kehidupan
               yang tenang dan tidak ada kesibukan lainnya, membuat Domas sering
               bersemedi.




                                                          88
   89   90   91   92   93   94   95   96   97   98   99