Page 25 - E-LKPD Keanekaragaman Lumut
P. 25
Kegiatan Pembelajaran
Ayo Mengamati
(Melatih kemampuan berpikir kritis interpretasi)
Kekerabatan Lumut
Sistem klasifikasi adalah sistem yang digunakan untuk mengelompokkan makhluk hidup
ke dalam unit tertentu berdasarkan persamaan ciri dan perbedaan yang dimilikinya, sehingga
terbentuk tingkatan takson. Tingkatan takson dalam sistem klasifikasi berurutan, dari tingkatan
tinggi yang umum menuju ke tingkatan rendah yang lebih spesifisik. Urutan hierarki tingkatan
takson adalah 1) Kingdom (kerajaan); 2) Phylum (filum) untuk hewan dan Divisio (divisi)
untuk tumbuhan; 3) Classis (kelas); 4) Ordo (bangsa); 5) Family (keluarga); 6) Genus (marga);
7) Spesies (jenis). Tujuan dari sistem klasifikasi adalah mengelompokkan makhluk hidup
berdasarkan persamaan dan ciri-ciri yang dimiliki, mendeskripsikan ciri-ciri suatu jenis
makhluk hidup untuk membedakannya dengan makhluk hidup jenis yang lain, mengetahui
kekerabatan antara makhluk hidup satu dengan yang lain, memberi nama makhluk hidup yang
belum diketahui namanya, dan memudahkan dalam mempelajari makhluk hidup yang sangat
beraneka ragam.
Sistem klasifikasi terdiri dari klasifikasi fenetik dan klasifikasi filogenetik. Klasifikasi
fenetik adalah klasifikasi yang didasarkan pada kemiripan karakteristik mahkluk hidup. Produk
dari klasifikasi fenetik adalah fenogram yang dikaji berdasarkan indeks derajat similaritas
(kesamaan). Sedangkan klasifikasi filogenetik adalah klasifikasi yang didasarkan pada
kemiripan nenek moyang atau garis keturunan dengan menggunakan ciri yang dimiliki bersama
dan tidak dimiliki oleh taksa lainnya. Produk dari klasifikasi filogenetik adalah kladogram,
yang bertujuan untuk mengetahui sebuah taksa mencerminkan sejarah evolusinya. Keberadaan
sistem klasifikasi dapat menunjukkan kekerabatan antar makhluk hidup.
Lumut terdiri dari tiga kelas yaitu Hepaticopsida, Anthocerotopsida dan Bryopsida.
Berdasarkan karakteristik yang dimiliki, Hepaticopsida berkerabat lebih dekat dengan
Anthocerotopsida, jika dibandingkan dengan Bryopsida. Hepaticopsida dan Anthocerotopsida
memiliki kesamaan karakteristik seperti bentuk talus, warna talus, keberadaan rizoid, letak
rizoid dan keberadaan berkas pembuluh. Talus yang dimiliki oleh Hepaticopsida dan
Anthocerotopsida tidak berdiferensiasi menjadi batang dan daun, namun masih berbentuk
lembaran pipih dorsiventral. Hal ini berbeda dengan Bryopsida, karena talus yang dimiliki oleh
Bryopsida sudah berdiferensiasi menjadi sumbu tegak berupa batang dan daun.
Sumber: Ramlawati, dkk. 2017; Suastikarani, L. M. 2019; Tamam, M. B. 2018.
13