Page 98 - MODUL PEMBELAJARAN TEMA 6 SUBTEMA 2 UNTUK KELAS V SD
P. 98

Pembelajaran ke-6




                  KEGIATAN BELAJAR

























                     Tari  Pendet  merupakan  salah  satu  tari  tradisonal  Bali  yang  sangat  populer.
             Lahirnya  tari  Pendet  berawal  dari  ritual  sakral  Odalan  di  Pura  yang  disebut  dengan
             mamendet  atau  mendet.  Mendet  dimulai  setelah  pendeta  Hindu  mengumandangkan
             mantra  dan  setelah  pementasanTopeng  Sidakarya.  Tari  ini  dipentaskan  secara
             berpasangan atau secara masal dengan membawa perlengkapan, berupa bokor, sesajen,
             dan bunga.
                     Pendet disepakati lahir pada tahun 1950. Tari Pendet ini masih tetap mengandung
             kesan sakral dan religius meskipun dipentaskan di sebuah acara yang tidak berhubungan
             dengan kegiatan keagamaan. Pada tahun 1961, I Wayan Beratha memodifikasi tari Pendet
             hingga menjadi tari Pendet yang sering kita saksikan sekarang. Beliau juga menambah
             penari  Pendet  menjadi  lima  orang.  Setahun  kemudian,  I  Wayan  Beratha  dan  kawan-
             kawan  menyajikan  tarian  Pendet  massal  yang  ditarikan  oleh  800  orang  penari  untuk
             ditampilkan di Jakarta dalam acara pembukaan Asian Games. Kemudian pada tahun 1967,
             koreografer  tari  Pendet  Modern,  I  Wayan  Rindi,  mengajarkan  dan  meneruskan  tarian
             Pendet kepada generasi muda. Selain Pendet, beliau juga mengajarkan dan melestarikan
             tari Bali lainnya kepada keluarganya maupun lingkungan di luar keluarganya.
                     Tari Pendet menceritakan tentang dewi-dewi kahyangan yang turun ke bumi.
             Biasanya tari Pendet ini dibawakan secara berkelompok atau berpasangan oleh remaja
             putri. Para penari Pendet berbusana layaknya penari upacara keagamaan. Setiap penari
             akan membawa sesaji berupa bokor yang di dalamnya terdapat bunga warna-warni.
             Pada akhir tarian, bunga ini akan ditaburkan ke tamu undangan sebagai sebuah simbol
             penyambutan.

                     Tari Pendet menggunakan pola lantai yang sangat sederhana dibanding
             kan pola lantai tarian bali lainnya. Tari Pendet hanya menggunakan Pola lantai
             berbentuk huruf V, pola lantai lurus, dan pola menghadap ke samping kanan
             dan  kiri.  Seperti  halnya  tarian  tradisional  kebanyakan,  pola  lantai  pada  tari
             Pendet  tidak  memiliki  makna  khusus.  Tidak  seperti  tari  Bedhaya  dari
             Yogyakarta yang memiliki makna di setiap pola lantai tariannya.


                                                                                                              93
   93   94   95   96   97   98   99   100   101   102   103