Page 42 - PRODUK E-MODUL IPA BIOLOGI BERBASIS CORE_MATERI SISTEM ORGANISASI KEHIDUPAN
P. 42

Tahukah Kamu?


                       Salah  satu  kategori  yang  mengelompokan  jenis
               golongan  tumbuhan  adalah  kategori  jumlah  keping  biji  dari
               tumbuhan tersebut.  Kategori ini dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu
               tumbuhan monokotil.
                       Secara ilmiah, yang membedakan kedua kelompok ini adalah dari
               banyaknya jumlah kotiledon (daun lembaga). Keberadaan kotiledon sendiri
               dapat kita lihat di dalam biji tumbuhan tersebut. Tumbuhan yang memiliki
               biji  keping  tunggal  disebut  tumbuhan  monokotil,  sementara  itu  untuk
               tumbuhan yang memiliki biji keping ganda/dua disebut tumbuhan dikotil.
                       Adapun  perbedaan  lain  dari  tumbuhan  monokotil  dan  dikotil
               terdapat  pada  batangnya.  Dimana  batang  pada  tumbuhan  monokotil
               umumnya tidak memiliki lapisan-lapisan yang menyusun batang tersebut.
               lapisan yang terdapat pada batang monokotil hanyalah lapisan epidermis

               dan  selebihnya  hanyalah  jaringan-jaringan  dasar.  Batang  tumbuhan
               monokotil  tidak  mengandung  kambium  sehingga  batangnya  relatif  lebih
               lunak  dan  bersifat  basah.  Ketidakadaannya  kandungan  kambium  pada
               batang  tumbuhan  monokotil  juga  menyebabkan  batang  tumbuhan
               monokotil  tidak  mengalami  pelebaran  diameter.  Sedangkan  batang  yang
               dimiliki tumbuhan dikotil memiliki kambium yang menyebabkan batangnya
               memiliki  tekstur  yang  lebih  keras,  panjang,  dan  relatif  lebih  panjang.
               Berbeda dengan batang tumbuhan monokotil yang hanya memiliki jaringan
               epidermis, sedangkan batang tumbuhan dikotil memiliki banyak jaringan
               yang  menyusun  batangnya,  jaringan  tersebut  yaitu  jaringan  epidermis,
               korteks, floem dan xilem.

               Sumber:http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/1968050
                        91994031KUSNADI/BUKU_SAKU_BIOLOGI_SMA%2CKUSNADI_dkk/K
                        elas_XI/2._J.Tumb/Bab.jar.tumbuhan.pdf






                                                 27
   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46   47