Page 28 - ebook
P. 28
syukur dan terima kasih kepada sifat Tuhan yang berbeda-beda. Pementasan Tari Barong
dan Rangda bertujuan untuk menceritakan sifat Tuhan yang memiliki unsur dualistik atau
di Bali lebih dikenal dengan Rhwa Bhineda, dan juga dapat dikatakan berperan sebagai
ayah dan ibu yang menciptakan kehidupan ini (Budihartini, 1999:13-14) Awal mula dari
keberadaan Sesuhunan dan tari Telek tersebut tidak diketahui angka tahunnya, karena
menurut aparat desa dan masyarakat setempat semuanya merupakan warisan terdahulu
yang memang sudah didapatkan oleh kakek nenek mereka seperti itu tanpa ada bukti
peninggalan yang pasti. Pertunjukan tari Telek dan Jauk dalam pertunjukan tersebut
merupakan rententan yang tidak bisa terpisahkan dari pertunjukan Tari Barong, Rangda,
Rarung dan Topeng Sidakarya sebagai Sesuhunan di Banjar Kangin Desa Adat Panjer
Denpasar Selatan tersebut. Rentetan Pertunjukan Tari Barong yang menghadirkan Tari
Telek di dalamnya seperti yang tersirat dalam Lontar Barong Swari merupakan
penggambaran dari kisah turunnya Sang Hyang Tri Murti turun ke dunia untuk
menyelamatkan manusia dari kemurkaan Dewi Durga. Saat turun ke dunia menghadapi
Dewi Durga tersebut Sang Hyang Tri Murti mengubah wujudnya, yaitu Dewa Brahma
menjelma menjadi Topeng Bang, Dewa Wisnu menjelma menjadi Telek, dan Dewa
Iswara (Siwa) menjelma menjadi Barong, Dewi Uma yang menjadi Durga adalah
Rangda, Murid dari Rangda yaitu Rarung (Wirawan, 2016:8). Topeng merupakan benda
penutup muka yang berasal dari kata tup yang berarti tutup (Bandem,1983: 140). Topeng
yang digunakan pada Sesuhunan Barong, Rarung, Topeng Sidakarya, Telek dan Jauk
tersebut kecuali topeng Rangda dapat dikatakan barang purbakala, karena angka tahun
pembuatannya sudah sampai tidak diketahui oleh siapa pun. Bahan kayu dari topeng
Barong didapatkan dari Pura Khayangan Dalem Tanjung Sari Desa Adat Tanjung
Bungkak. Sehingga setiap odalan atau upacara di Pura Dalem tersebut, tepatnya pada
rahinan anggara kasih medangsia, sepuluh hari setelahnya Sesuhunan Banjar Kangin
melakukan pementasan di sana. Akan tetapi Bahan kayu topeng dari Sesuhunan Rarung,
Topeng Sidakarya, Telek dan Jauk tidak diketahui asal usulnya.
28