Page 33 - PRATIKTO-BETON-KINERJA-TINGGI
P. 33
Perubahan volume pada kedua senyawa tersebut kejadiannya tidak
bersamaan, pada CaO lebih cepat. Pada MgO memerlukan waktu
yang lama. Inilah yang membahayakan, karena jika semen tersebut
sudah menjadi struktur beton, maka struktur beton tersebut akan
mengembang, sehingga dalam struktur tersebut timbul tegangan
tarik, yang mengakibatkan retak atau pecah. Mengembangnya semen
akibat MgO dapat diuji dengan alat autoclave. Semen dinyatakan
kekal jika diuji dengan autoclave perubahan bentuknya tidak melebihi
0.8 %. Sifat mengembang pada semen juga bisa diakibatkan dari
luar, seperti perubahan suhu yang tinggi, reaksi antara C3A dalam
semen dengan sulfat, dan lain-lain.
f. Kekuatan
Pasta semen sebagai bahan perekat pada beton harus memiliki
kekuatan yang memenuhi syarat, karena untuk beton struktural,
apabila kuat tekan semennya tidak memenuhi standard, maka mutu
betonnya juga tidak akan memenuhi syarat. Kekuatan pada semen
timbul karena reaksi antara C3S dan C2S dengan air membentuk
Calsium Silikat Hidrat (C3S2H3) atau dalam semen disebut
Tobermorin, seperti terlihat pada reaksi dibawah ini :
2C3S + 6H → C3S2H3 + 3 CH
2C2S + 4H → C3S2H3 + CH
Sifat dari Tobermorin adalah keras dan tidak mudah larut dalam air,
sifat inilah yang diharapkan dalam bahan perekat untuk beton.
Untuk menguji kuat tekan pada semen, dibuat sampel berbentuk
kubus dengan sisi 50 mm gambar 1.7. Sampel dibuat dengan
campuran semen, pasir standard, dan air dengan perbandingan
1 : 2.75 : 0.485 dalam komposisi berat. Pasir standard harus
13