Page 132 - Journey TMO Release 2018 - 2019
P. 132
Key progress and issue
Pelaksanaan KFTD Transformation pada Pilot Project di 2 Cabang KFTD, sudah mencoba 26 Inisiatif Transformasi yang terbagi menjadi 3 Step :
Step 1 fokus kepad Stock Availabilty dan Governance; Step 2 fokus kepada Warehouse Operations and Compliance; dan Step 3 fokus kepada
Physical Structure, Format dan System.
Untuk pelaksanaan rollout sampai dengan Desember 2019 ini sudah terlaksana baik Wave 1 dan Wave 2 dengan 8 Jawara yang bertanggung
jawab masing-masing di 6 Cabang KFTD.
Dari 21 Inisiatif yang dikerjakan terdapat beberapa kendala yang menyebabkan pelaksanaan Inisiatif tidak maksimal, seperti:
A. Pembuatan SO Sesuai SP : proses dalam pembuatan SO di SAP yang harus memasukan kode item produk manual, sehingga fakturis kesulitan
untuk menemukan kode itemnya, dan juga untuk SO yang tidak memiliki Stok, menjadi pending proses di SAP, yang berpengaruh ke plafon,
dan butuh effort tambahan untuk melakukan Reject SO.
B. Untuk melakukan proses Kalkulator PO, lebih ke arah dr marketing dan sales cabang yang khawatir tidak kebagian produk, dan ada kebiasan
kebiasaan masa lalu seperti menumpuk barang, barang akan kosong, sehingga pemesanan tidak menggunakan Kalkulator
C. Proses SO-RBK-Billing : proses ini yang sudah menjadi SOP namun terkendalan di Infrastruktur, Akun SAP, dan Jumlah SDM logistic sehingga
belum terlaksana di seluruh cabang.
D. Pengeluaran sesuai FEFO : Gudang KFTD yang penuh, akibat pemesanan barang yang over, dan pengelolaan barang slow dan fast yang
belum baik
Scope of the Evaluation
Dimulai dengan pelatihan untuk sosialisasi program dan materi akan dibawakan oleh Team AT Kearney bersama dengan TMO
kepada bagian terkait di cabang, PIC Logistik/Supervisor logistic dicabang akan dibuat sebagai parter dari jawara untuk berjalannnya
inisiatif dicabang, dengan dukungan dari Apoteker Penanggung Jawab yang juga mengontrol pelaksanaan Cara Distribusi Obat yang
Baik di masing-masing cabang KFTD,sehingga pelaksanaan inisiatif ini diharapkan dapat berjalan dengan baik dan lancer. Kepala
Cabang memiliki peranan sebagai penegas pelaksanaan inisiatif. Dengan, alur komunikasi dan Evaluasi yang dibuat bertingkat,
sehingga permasalsahan yang timbul diharapkan bisa diselesaikan dilevel cabang melalui keputusan kepala cabang, dan bisa ke level
Direksi KFTD apabila belum selesai dilevel cabang.
Monitoring dan evaluasi di lakukan oleh TMO yang berkoordinasi dengan Jawara yang bertugas di cabang roll out.
Monev di lakukan pada pelaksanaan inisiatif yang dapat berimplikasi pada peningkatan revenue. Bentuk monev yang dilakukan saat
ini terbagi menjadi daily, weekly dan monthly. Untuk daily, Jawara bersama team cabang melakukan huddle meeting dan pengisian
google form, untuk weekly TMO, Pic Logistik, Jawara, BM melakukan zoom meeting. Setelah kegiatan roll out selesai. Jawara
memberikan laporan pelaksanaan inisiatif ke BOD KFTD dan TMO.
129