Page 5 - C:\Users\ASUS\Documents\Flip PDF Professional\aftf\
P. 5
PUISI UNTUK PANDEMI
Geleng-geleng kepala Tidak ada judul
Pada waktu yang tak terduga ini Berkelana dalam ruang
Hidup memaknai dirinya sendiri sibuk menerka-nerka
Yang serba serbi opini dan asumsi mengusung kata untuk di kalimatkan
Semuanya dikotomi kepentingan pribadi sebut saja ruang tanpa aturan menjelma
Ruang imajinasi dan nostalgia alam jaga,
Tidak ditemukan di bangku kuliah zaman mendadak sunyi
Apalagi di meja kuasa memasuki era digital
Kalau begitu, perbanyak ngopi, diskusi yang setara alat vital
dan jadilah inspirasi menyadari watak sesungguhnya
Virus terlalu sibuk mengejar anggaran tak mampu menengok kiri kanan
Corona atur yang ini kutemui ranjau di mana-mana
Kebutuhan ekonomi desaknya itu berdiam diri di sangkar terjebak dalam
Bikin geleng- geleng kepala ruang berdesakan
Rakyat sana sini tak bisa bilang apa bergesekan menuntut hidup hari ini,
Seni budaya kasian disembunyikan esok, lusa ntahlahhh kapankah ini
Mahasiswa asiknya begini begitu berakhir
Aduh, geleng-geleng kepala
Semuanya cocologi (geleng-geleng Oleh Sunarto Firdaus
(Anggota cabang seni sastra UKM Seni Budaya eSA)
kepala).
Kalau dunia ini sembuh
Negara mau lanjut kemana?
Kalau aku, mau jadi virus
Mendekap dan melekat padamu.
Oleh Iwan Mazkrib
(Anggota cabang seni sastra UKM Seni Budaya
eSA)
05 EDISI 2021 | VOL 1