Page 2 - SKH Palangka Post Edisi 10 Desember 2019
P. 2

OPINI








                SELASA, 10 DESEMBER 2019                                                                                                                                                             02




                   Awan Tak Bernafas                                      Standardisasi Dai dan


                                         “
                             Oleh: Aistifayah Lestita Sari
                                         “
                              Tak terbaca bahasa tubuh alam
                             Bingung tampak muka semesta                                        Deradikalisasi
                          Indranya melihat tanah pekarangan bumi
                       Sedu sedan menggerutu dalam seruling hening
                            Irama angin menyampaikan keluh
                            Rusak kehidupan merugikan bumi
                           Hijau tak terlihat berganti ketandusan
                              Murka hutan andai ia tak bisu                              Penulis: Muhbib Abdul Wahab Dosen Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah, Peserta Standardisasi Dai MUI
                          Polusi terayun ke atas menghalau langit
                             Bertemu sejuk dipangkuan awan                      ADA 18 dan 25 November 2019, Komisi Dak-                                                           Melalui dakwah literasi mul-
                       Berkeluh kesah alam, akan manusia tanpa salah                                                                                                             tidimensi, dai terstandardisasi
                          Jauh terlihat syukur akan pemberian-Nya               wah dan Pengembangan Masyarakat MUI me-                                                          mampu menghadirkan mod-
                              Apa yang kurang dari semesta                      nyelenggarakan Standardisasi Dai MUI. Pro-                                                       erasi beragama, wasathiyat al-
                             Ia beri udara, pamrih tak terucap          Pgram strategis ini direspons sangat antusias.                                                           Islam. Dalam konteks ini, upaya
                        Nikmat dilalui, hanya bibir lupa terimakasih     Setiap angkatan diikuti lebih dari 75 orang, dari para                                                  MUI memfasilitasi aplikasi
                        Reboisasi sangat perlu, agar bumi tak berlalu    dai lintas ormas hingga perguruan tinggi. Para peserta                                                  Referensi Dakwah Digital yang
                                                                                                                                                                                 dapat diunduh melalui Play
                               Harapan                                   yang dinyatakan lulus dilantik oleh Wapres Ma’ruf Amin                                                  Store patut diapresiasi sebagai
                                                                                                                                                                                 rujukan pengembangan mod-
                                                                         di Grand Syahid Jaya pada 2 Desember 2019.
                                         “                                                                                                                                       erasi beragama  dan  dakwah
                                                                                                                                                                                 berwawasan kebangsaan.
                                                                           Program standardisasi dai
                                  Oleh: Nurlaila                         itu merupakan respons positif   mengembangkan dakwah ber-                                                 Standardisasi dai dapat mem-
                                                                                                   wawasan kebangsaan sekaligus
                                         “
                               Kicauan burung di pagi hari               terhadap sejumlah fakta yang   merupakan moderasi dalam                                                 buahkan afirmasi komitmen
                              terdengar merdu sejukan hati               memprihatinkan. Pertama, ban-  beragama. Juga deradikalisasi                                            moral dalam mengamalkan
                                                                                                                                                                                 etika dakwah berwawasan ke-
                               berterbangan sambil menari                yak dai yang belum memenuhi   konstruktif terhadap pemaha-                                              bangsaan.  Dalam Akhlaqiyat
                                di taman indah yang sepi                 standar minimal, tapi ‘terpaksa’   man keagamaan yang ekstrem.                                          ad-Da’iyah  wa Atsaruha  ‘ala
                                                                                                     Ketiga, meneguhkan dan
                             Titik embun menyentuhi badan                tampil sebagai mubalig. Misal-  menyukseskan gerakan dak-                                               al-Mad’u (2017), Ali bin Abdul
                                                                         nya, bacaan ayat dan hadisnya
                               di saat  aku mulai berjalan               bermasalah, kontennya tidak   wah Islam sebagai rahmat bagi                                             Aziz ar-Rajihi menegaskan, dai
                         memberi pengharapan di dalam kehidupan          sesuai ajaran Islam, aktivitas   semua. Dakwah itu menebar                                              harus memiliki integritas moral,
                             yang penuh dengan persaingan                dakwahnya menyesatkan, dsb.  rahmat, bukan mengumbar ke-                                                seperti ikhlas, uswah hasanah,
                                Aku membawa harapan                        Kedua, aktivitas dakwah di   bencian, makian, umpatan, dan                                            jujur, rendah hati, berakhlak
                             yang penuh dengan keluh kesan               media massa dan media sosial,   kemarahan.                                                              mulia, dsb. Dengan kata lain, dai
                           untuk tetap sabar di setiap perjalanan        seperti Facebook, Whatsapp,   Keempat, standardisasi kom-                                               harus memiliki kompetensi keis-
                             semoga selalu dilindungi Tuhan              Instagram, Twitt er, dsb, diten-  petensi dan performa dai dalam                                        laman, keilmuan, keterampilan
                                                                                                                                                                                 yang memadai, serta berintegri-
                                                                         garai kurang bernilai edukasi,
                                                                                                   melayani umat (khidmah al-
                                 Pagiku                                  menebar ujaran kebencian,   ummah) dan melindungi NKRI                                                  tas teladan dalam mengedukasi.
                                                                                                                                                                                   Dengan standardisasi, bukan
                                                                                                   (himayah ad-daulah). Karena
                                                                         hoaks, provokasi, fitnah, adu
                                         “                               domba, berorientasi radikalisme   itu, para dai yang dinyatakan                                         sertifi kasi karena bukan dimak-
                                                                                                                                                                                 sudkan untuk formalisasi, dai
                                                                         destruktif, dsb. Jika dakwah
                                                                                                   memenuhi standar kompe-
                                  Oleh: Nurlaila                         tidak distandardisasi, model   tensi minimal dapat direko-                                              berwawasan kebangsaan harus
                                         “
                                 Pagiku mulai datang                     dakwah seperti itu dapat meru-  mendasikan MUI sebagai dai                                              mampu  mengaktualisasikan
                                                                                                                                                                                 dakwah berbasis uswah hasa-
                              kurenungi jauh ke atas awan                sak citra positif Islam sekaligus   berkompeten yang mencerdas-                                         nah (keteladanan yang baik).
                                                                         mengancam integrasi dan masa
                                                                                                   kan, mencerahkan, member-
                           kulihat burung-burung berterbangan            depan NKRI.               dayakan, dan memajukan umat                                                   Berdakwah dilakukan dengan
                             seakan-akan tidak ada halangan                Ketiga, etika dakwah, terma-  dan bangsa.                                                             penuh keikhlasan, ketekunan,
                                     Aku terdiam                         suk dakwah digital, sering dia-                                                                         terus memberi motivasi dan
                               melihat semua  begitu indah               baikan. Komunikasi persuasif,   Visi-misi dan orientasi                                                 solusi; tidak dengan emosi,
                             diiringi dengan hari yang cerah             santun,  dan edukatif  kurang   Tidak semua dai memiliki                                                tidak menyakiti, tetapi menjadi-
                   bumi yang menjadi saksi bahwa cahaya tidak pernah pergi   diindahkan. Layanan dakwah   visi-misi, persepsi, dan orientasi                                     kan mad’u sebagai mitra sejati.
                                  didalam kehidupan                      diberikan berdasarkan tarif   yang sama dalam berdakwah,                                           Ilustrasi  Akhirulkalam, menjadi dai itu
                                                                         tertentu. Bahkan, dakwah juga   terutama dakwah dalam ke-                                               merupakan panggilan iman dan
                                 Rantau                                  dipolitisasi untuk mendukung   majemukan bermasyarakat,   tensi menyebabkan disharmoni,   dardisasi diharapkan berkomit-  hati nurani. Karena itu, kesucian
                                                                                                                                                                                 hati dai menjadi pangkal se-
                                                                                                   berbangsa, dan bernegara. Ban-
                                                                         atau menjatuhkan calon tertentu
                                                                                                                                                       men memerankan diri sebagai
                                                                                                                             konfl ik sosial, dan disintegrasi
                                         “                               yang berkontestasi dalam pil-  yak dai yang belum memahami   bangsa.          pelayan umat, perekat bangsa,   galanya. Menjadi dai itu bukan
                                                                                                                                                                                 sekadar berpenampilan seperti
                                                                                                   norma hukum terkait dakwah
                                                                                                                               Oleh karena itu, standardisa-
                                                                                                                                                       dan pengawal NKRI. Sekaligus
                                                                         pres atau pilkada.
                            Oleh:  Muhammad Riswandi                       Keempat, sebagian dai masih   di ranah publik yang berpo-  si dai diharapkan dapat memb-  berperan aktif dalam deradi-  kiai atau mubalig, melainkan
                                         “                               tergolong ‘pendatang baru’.   tensi ‘melanggar’ sejumlah pasal   ingkai kesamaan visi-misi,   kalisasi terhadap ekstremitas   harus tekun meniti jalan kena-
                           Kupejamkan mata berharap lelah sirna          Sanad keilmuan dan keisla-  dalam UU No 11 Tahun 2008   persepsi, dan orientasi dakwah.   dalam beragama.  bian yang penuh risiko dan siap
                        Waktu memberitahu bahwa ini belum berlalu        mannya sering dipertanyakan,   tentang Informasi dan Transaksi   Visi dan misi dakwah yang   Dai berwawasan kebangsaan  berkorban. “Siapakah yang lebih
                              Padahal ragaku sudah pasrah                tapi terlanjur menjadi publik   Elektronik (ITE). Lalu UU No 1   dipahami para dai idealnya   Standardisasi dai juga di-  baik  perkataannya daripada
                           Tapi pikirku tak kuasa tuk menyerah           fi gur populer karena berprofesi   Tahun 1965 tentang Pencegahan   bukan semata tablig (penyam-  harapkan dapat mengembang-  orang yang menyeru kepada
                                     Di sini aku                         sebagai artis, musikus, pelawak,   Penyalahgunaan dan/atau Pe-  paian) substansi materi keisla-  kan substansi dan metodologi   Allah, mengerjakan amal yang
                              Misi pertualangan belum usai               politisi, dsb. Konten dakwahnya   nodaan agama, serta UU No 40   man, melainkan juga mengedu-  dakwah yang memberi penga-  saleh, dan berkata: “Sesung-
                           Bertahan pada rindu yang mendesak             bergeser dari ‘tuntunan ke-  Tahun 2008 tentang Penghapu-  kasi, mendampingi, member-  ruh besar terdahap perbaikan   guhnya aku termasuk orang-
                                                                                                                                                                                 orang yang berserah diri?” (QS
                         Menikmati malam di kota ini dengan sunyi        agamaan’ menjadi ‘tontonan   san Diskriminasi Ras dan Etnik.  dayakan, dan mengadvokasi   dan peningkatan kualitas hidup   Fushshilat 41: 33)
                                                                                                     Ketidakpahaman aturan hu-
                           Ku yakin takkan rapuh pendirian ini           hiburan’.                 kum positif bisa ‘menjerat’ dai   mad’u (yang didakwahi) agar   umat dan bangsa. Dakwah   Para dai ialah pewaris visi-
                                                                           Oleh karena itu, standardisasi
                                                                                                                                                       standar itu harus berorientasi
                                                                                                                             menjadi umat teladan dalam
                     Bahkan di benak selalu terbayang kehangatan rumah   dai menjadi sangat relevan dan   yang melakukan penodaan dan   berbagai bidang kehidupan.   transformasi pola pikir dan pola   misi dan orientasi dakwah para
                       Lengan-lengan terbuka menunggu kedatanganku       strategis. Pertama, standardisasi   penistaan terhadap agama lain   Baik sosial ekonomi, pendidi-  hidup menjadi islami. Dari ori-  Rasul. Karena itu, standardisasi
                              Sekejam ini jarak menyiksa diri            dai bertujuan menyamakan per-  ketika berbicara di ranah publik,   kan, hukum, budaya, politik,   entasi duniawi semata menuju   menghendaki integrasi per-
                                   Kini, aku berjanji                    sepsi dan pemikiran di kalangan   terutama di lini massa. Stan-  keamanan, dsb.  orientasi duniawi dan ukhrawi.  kataan dan perbuatan pada diri
                              Di kesendirian ini aku berdiri             para dai tentang substansi dan   dardisasi ini dapat menjadikan   Kesamaan visi-misi dan ori-  Dai terstandardisasi idealnya   dai sekaligus meniscayakan
                                Di kota ini aku bertahan                 aksi dakwah yang menyejuk-  para dai bersikap arif, bijak,   entasi  dakwah  yang  berwa-  mampu mengembangkan dak-  integrasi aktualisasi kemasla-
                         Hingga di perantauan ini aku membuktikan        kan, mendamaikan, mencerdas-  toleran, dan santun dalam men-  wasan kebangsaan meniscay-  wah literasi, termasuk literasi   hatan umat dan bangsa serta
                             Tunggu di situ, pasti ku pulang             kan, dan mencerahkan.     dakwahkan masalah-masalah   akan terbangunnya komunikasi   digital. Dengan dakwah literasi,   sinergi konstruktif progresif
                                    Jangan tergesa                         Kedua, koordinasi dan kolab-  sensitif dan kontroversial.  dan sinergi lintas dai. Karena   dai dapat membebaskan mad’u   antara agama dan negara se-
                                   Jalan sedikit lagi                    orasi gerakan dakwah antara   Dengan memahami aturan   itu, dai MUI dapat berperan   dari penyakit klasik: kebodo-  hingga kebinekaan Indonesia
                          Tuhan pasti berikanku kesuksesan, Ibu.         dai umat Islam dan pemerintah   hukum positif, dai diharapkan   sebagai pemberi solusi ma-  han, kemiskinan, dan kemun-  tetap tunggal eka, bersatu, ru-
                                                                         sehingga membuahkan sinergi   lebih berhati-hati dalam men-  salah umat dan bangsa, bukan   duran menuju keterpelajaran,   kun, damai, sejahtera, adil, dan
                                                                         simbiosis mutualisme dalam   dakwahkan isu-isu yang berpo-  pembuat masalah. Dai terstan-  kesejahteraan, serta kemajuan.  makmur.
                 Penguatan Pancasila untuk ASN (2/Selesai)
                                                                                Penulis: Syaiful Arif Direktur Pusat Studi Pemikiran Pancasila
                 Di dalam setiap event pengua-  sekuler yang bertentangan den-  yakni nasionalis-religius dan   dasari negara.  melalui Munas  Alim Ulama   majemukan (QS 5:48), perintah   bawahnya dengan tepat.
                tan tersebut, penulis menggu-  gan Islam ialah hoaks semata.   nasionalis-Islam. Tidak ada   Dengan demikian, meskipun   pada 1983 menerima asas tung-  menjadi  pemimpin  yang  me-  Hanya dalam rangka peng-
                nakan pendekatan keagamaan   Hal ini terjadi karena beberapa   nasionalis-sekuler. Mengapa?   terdapat perbedaan pandangan   gal Pancasila. Karena Pancasila   layani (QS 42:38), serta perintah   hambaan pada Tuhan, maka
                untuk menumbuhkan kem-     alasan. Pertama, di dalam mo-  Karena para nasionalis, seperti   tentang posisi Islam sebagai   mencerminkan tauhid (ketu-  untuk mengasihi fakir miskin   nilai kemanusiaan, kebangsaan,
                bali kecintaan pada Pancasila.   men perumusan dan pengesa-  Soekarno, Mohammad Hatta,   dasar negara yang mana kaum   hanan YME) dan maqashid   (QS 107:1-7). Desain tauhid   demokrasi dan keadilan men-
                Mengapa? Karena pelemah-   han Pancasila, baik pada sidang   dan Soepomo tetap menjadikan   nasionalis-religius menolak hal   al-syari’ah, maka mengamalkan   rahamutiyah dalam Pancasila   emukan dimensi transenden-
                an Pancasila sejak reformasi   Badan Penyelidik Usaha-usaha   ketuhanan sebagai nilai utama   itu, semua kelompok sepakat   Pancasila sama dengan menga-  ini tecermin dalam QS 2:177.   talnya. Pancasila merupakan
                disebabkan penetrasi ideologi   Kemerdekaan (BPUPK) maupun   dari dasar negara.  akan keharusan ketuhanan men-  malkan dua nilai fundamental   Keimanan harus disempurnakan   ideologi profetik yang diajarkan
                keagamaan, yakni Islamisme.   Panitia Persiapan Kemerdekaan   Soekarno menempatkan ketu-  jadi bagian dari dasar negara.   dari Islam tersebut.  melalui sifat welas asih kepada   para Nabi.
                Dengan demikian, penguatan   Indonesia (PPKI) 1945 tidak ada   hanan sebagai sila kelima dalam   Inilah yang membuat kelompok   Dalam kaitan ini, sila ketuhan-  kaum lemah.  Oleh karena itu, desain pendi-
                kembali  Pancasila  harus  pula   kelompok sekuler, yakni Partai   ide Pancasila pada 1 Juni 1945.   nasionalis-Islam dalam Panitia   an telah menghadirkan kerah-  dikan dan penguatan Pancasila
                menggunakan  ‘pintu’ yang   Komunis Indonesia (PKI).  Sebagai sila kelima, ketuhanan   Sembilan menaikkan nilai ketu-  matan Tuhan untuk kehidupan   Perombakan nasionalisme  harus dirombak. Dari desain
                sama, yakni pintu agama. Hal   Pada saat  itu, PKI menyan-  menjadi akar bagi keempat   hanan menjadi sila pertama. Hal   bangsa. Sila ketuhanan lalu   Persoalannya, seluruh bangu-  nasionalisme sekuler, menuju
                ini menjadi strategi yang tepat   dang status partai terlarang oleh   sila di atasnya. Bung Hatta   ini juga menunjukkan bahwa   mewakili prinsip tauhid raha-  nan pendidikan kebangsaan kita   apa yang Jeremy Menchik (2014)
                karena ‘kampanye hitam’ yang   pemerintahan Jepang akibat   menempatkan negara sebagai   keberadaan sila pertama ketu-  mutiyah (kerahmatan Tuhan)   terlanjur menempatkan Pancasi-  sebut sebagai nasionalisme ber-
                dilakukan Islamisme (Islam   pemberontakan pada 1926-1927.   pelindung ‘urusan agama’, dan   hanan merupakan sumbangan   yang menyifati tauhid uluhiyah   la sebagai ideologi sekuler. Pan-  ketuhanan (Godly nationalism).
                sebagai ideologi, bukan Islam   Dengan absennya PKI, tidak ada   Soepomo menekankan penting-  terbesar pemimpin gerakan   (keilahian Tuhan) dan tauhid   casila hanya dikenalkan sebagai   Dalam kerangka ini, berpan-
                sebagai agama) sebenarnya   pandangan sekuler yang ikut   nya nilai-nilai agama sebagai   Islam.           rububiyah (kekuasaan Tuhan).  dasar negara nasional yang tidak   casila ialah cara warga Indonesia
                merupakan informasi bohong   menyumbang ide dasar negara.  dasar bagi  negara.  Artinya,   Ketiga, susunan nilai Pan-  Kerahmatan Tuhan itu terli-  terkait dengan agama. Padahal,   untuk mengamalkan perintah
                atau hoaks.                 Kedua, ketiadaan kelompok   meskipun doktrin agama tidak   casila menempatkan tauhid   hat di dalam pemuliaan Tuhan   menurut Bung Hatt a, hanya di   Tuhan sehingga tidak ada lagi
                 Berbagai tuduhan, misalnya,   sekuler ini membuat BPUPK-  menjadi dasar negara, nilai-nilai   sebagai sila pertama. Inilah   kepada manusia (QS 5:32), per-  bawah terang sila ketuhanan,   alasan menolak Pancasila atas
                Pancasila merupakan ideologi   PPKI hanya diisi dua aliran,   substansial agama tetap men-  yang membuat Nahdlatul Ulama   intah berbuat baik di tengah ke-  kita bisa memahami sila-sila di   nama agama.



                   PALANGKA     POSTALANGKA     POST
                   P                                                                         Redaktur Pelaksana : Agustinus Djatta, Redaktur : M Jaini, Rickover Lantera, Seventin Gustapatmi, Rangga Andika, Assisten Redaktur : Osten Siallagan. Reporter
                                                                                             di Palangka Raya : Wahyudi Hendra, M Habibi, Ferry Santoso, Arianata, Dewi Kencana Wati, Bella Romadhani, Adik Sigit Permana, M Ridwan Noor.
                                                                                             Koresponden, Nanga Bulik : Heriyadi, Sukamara : Fahriansyah, Sampit : HM Baderi (Ka Biro), Sumiati, Na  ri, Kuala Pembuang : Untung Wahyudi, Fredy
                                                                                             Mansyur Huda, Kasongan : Khairul Saleh, Kuala Kurun : Anthoneal, Pulang Pisau : Asprianta, Muara Teweh : Agus Siddik, Puruk Cahu : Trisno, Buntok : Shinta,
                   Alamat        : Jalan G Obos Nomor 30 kav 1-2 Palangka Raya               Tamiang Layang : - , Kuala Kapuas : Bhakti Lapro Giadi, Sri Hayati, Pangkalan Bun : -
                   Penerbit      : PT Media Palangka Pambelum
                   Terbit Pertama   : 15 November 2001                                       Manager Produksi : Junaidi E  endi, Operator Cetak : Ari Hartanto, Yunus Y Ikat, Kodrat P Aji, Tunes, Montas : -, Pra Cetak : Agung Priantoko, Ridwan Ismail,
                   SK Menteri Kehakiman dan HAM RI Nomor C-15977HT/01.01 tanggal 24 Desember 2001  Andriansyah, Gabriella Ois Meysiana.
                                                                                             Manager Keuangan & Akuntansi : -, Kabag Keuangan : -, Koordinator Sales & Marketing : Windraty Embang, Marketing Iklan Jakarta : Maya. Rahmad
                   Dewan Redaksi                : Ediya Moralia, M Harris Sadikin, Pariyanto  (08514680512), Account Executive : Meilisa Bela, Bagian Umum : Sigit Yadie Cahyo, HRD :-.
                   Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab  : M Harris Sadikin
                   Pemimpin Perusahaan          : Revy Apriani                               Agen : Palangka Raya : Fathir Agency (0536-322203), Anang Sukri Agency (081329051738), Kumala Agency (082156411182), Pangkalan Bun : Agency Ijai
                   Kabag Litbang                : Hairil Supriadi                            (08125092246, Pagatan : Agency Syahrian (082153037502).
                   Ombudsman                    : -                                          Percetakan    : PT Media Palangka Pambelum
                                                                                             Alamat        : Jalan G Obos Nomor 30 kav 1-2 Palangka Raya (Isi Diluar Tanggung Jawab Percetakan)
   1   2   3   4   5   6   7