Page 146 - SKI kls 8
P. 146

menciptakan  alat-alat  perang,  pasukan
                   berkuda,  pedang, dan panah. Dinasti ini
                   juga memiliki burung elang sebagai mata-
                   mata dalam peperangan.


                   Ṣalahuddīn  telah  membangun  monumen
                   berupa  tembok  kota  di  Kairo  dan
                   Muqattam, yaitu Benteng Qal’al Jabal atau
                   lebih dikenal dengan Benteng Ṣalahuddīn
                   al-Ayyubi,  yang  sampai  hari  ini  masih
                   berdiri  dengan  megahnya.  Benteng  ini
                   terletak  di  sekitar  Bukit  Muqattam,           Benteng Ṣalahuddin dan Masjid Ali Pasha
                   berdekatan  dengan  Medan  Saiyyidah                      Sumber: www.tranungkite.net
                   Aisyah. Ide pembangunan benteng merupakan hasil pemikirannya sendiri yang terwujud
                   tahun 1183M. Bahan untuk pondasi benteng diambilkan dari bebatuan pada Piramid di
                   Giza. Benteng ini bahkan dikelilingi pagar yang tinggi dan kokoh.

                   Benteng Qal’al Jabal memiliki beberapa pintu utama, diantaranya pintu Fath, pintu Nasr,
                   pintu Khalk, dan pintu Luq. Di benteng ini terdapat pula  saluan air yang berasal dari sungai
                   Nil. Saluran air itu pernah menjadi tempat minum para tentara. Di bagian utara benteng
                   terdapat Masjid Muhammad Ali Pasha yang terbuat dari marmar dan granit.


                   Dalam kawasan benteng, terdapat juga di Muzium Polis, Qasrul Jawhara (Muzium Permata)
                   yang menyimpan perhiasan raja-raja Mesir. Sementara itu, Mathaf al-Fan al-Islami (Muzium
                   Kesenian Islam) yang terletak di pintu Khalk, menyimpan ribuan barang yang melambangkan
                   kesenian  Islam  semenjak  zaman  Nabi  Saw.,  termasuk  surat  Rasulullah  Saw.  kepada
                   penguasa Mesir bernama Maqauqis untuk memeluk Islam.



               B. Sejarah Pertumbuhan Dan Perkembangan Al-Azhar


               Pada awalnya, Al-Azhar merupakan tempat ibadah (masjid), pusat kajian ajaran Syi’ah, dan
               lambang kepemimpinan spiritual umat Islam. Al-Azhar didirikan oleh Jauhar al-Katib al-Siqli,
               seorang  panglima  Dinasti  Faṭimiyah  pada  tahun  970  M.  Pendirian  itu  merupakan  perintah
               Khalifah Al-Muiz Lidinillah. Sebelumnya, Masjid Al-Azhar bernama Masjid Al-Qahirah atau
               Al-Jami’ al-Qahirah, dan sekarang dikenal dengan Al-Azhar.


               Pembangunan Al-Azhar dimulai tanggal 4 April 970 M/24 Jumadil Ula 359 H dan selesai 7
               Ramadan 361 H/22 Juni 972 M. Saat itu, bangunan ini diresmikan sebagai tempat ibadah, yang
               ditandai dengan pelaksanaan Shalat Jumat berjamaah.





               130    Buku Siswa Kelas VIII MTs
   141   142   143   144   145   146   147   148   149   150   151