Page 121 - SKI_Revisi Kls 9
P. 121

c.  Mir’at  at-Tullab  fi  Tahsil  Ma’rifah Ahkam  asy-Syar’iyah  li  al-Malik  al-Wahab

                           (Cermin bagi Penuntut Ilmu Fikih untuk Memudahkan Mengenal Segala Hukum
                           Syariat). Kitab ini memuat berbagai masalah Madzhab Syafi’i yang merupakan

                           panduan bagi para qadhi.
                      Abdur Rauf as-Singkili meninggal di Aceh. Beliau dikenal dengan sebutan Tengku

                      Syiah Kuala. Sebagai penghargaan masyarakat Aceh kepada perjuangan beliau, maka
                      namanya dijadikan sebagai nama perguruan tinggi di Aceh, yaitu Universitas Syiah

                      Kuala. Kampus ini didirikan pada tahun 1961 di Banda Aceh.

                  2.  Syaikh Muhammad Arsyad al Banjari
                      Muhammad Arsyad al-Banjari lahir di Lok Gabang, Martapura, Kalimantan Selatan

                      pada tahun 1710. Beliau lahir dari pasangan Abdullah dan Siti Aminah. Setelah wafat,
                      beliau  dikenal  dengan  sebutan  Datuk  Kalampayan  karena  dimakamkan  di  Desa

                      Kalampayan.
                      Ketika masih kanak-anak, beliau diadopsi oleh Sultan Tahlilullah untuk dididik secara

                      tuntas. Bahkan, beliau dikirim ke Mekah dan Madinah untuk belajar di sana selama

                      lebih kurang 30 tahun.
                      Sebelum berangkat ke tanah suci, beliau dinikahkan dengan seorang putri yang

                      bernama Bajut sebagai sarana untuk mengikat perasaan dengan keluarga di tanah air.

                      Di antara gurunya yang sangat berpengaruh adalah Syekh ‘Athaillah yang pernah
                      memberikan izin kepada Muhammad Arsyad al-Banjari untuk mengajar dan memberi

                      fatwa di Masjidil Haram. Selama belajar di tanah Suci ia berteman dengan para ulama,
                      di antaranya sebagai berikut.

                      a.  Syaikh Abdus Samad al-Palimbani.
                      b.  Abdul Wahab Bugis dari Makassar yang kemudian menjadi menantunya

                           (dinikahkan dengan Syarifah binti Muhammad Arsyad al-Banjari).

                      c.  Syaikh Abdurrahman Masri dari Jakarta.
                      Langkah pertama yang dilakukan Syaikh Muhammad Arsyad al-Banjari sekembalinya

                      dari  belajar  di  tanah  suci  adalah  membina  kader-kader  ulama.  Ia  meminta  kepada
                      Sultan  Tamjidillah  sebidang  tanah  untuk  dijadikan  sebagai  pusat  pendidikan.  Di

                      tempat  itu,  dibangun  rumah  tinggal,  ruang  belajar,  perpustakaan,  serta  asrama  bagi
                      para santri.

                      Berkat perjuangan keras beliau dengan dibantu menantunya akhirnya pusat pendidikan

                      tersebut ramai dikunjungi para santri dari berbagai daerah. Tempat tersebut hingga







                                                                 Sejarah Kebdayaan Islam MTs Kelas IX  103
   116   117   118   119   120   121   122   123   124   125   126