Page 32 - KelasIX PRAKARYA 2 kls 9.pdf
P. 32
Bagi sebagian orang, bayangan seperti ini
masih kuat melekat di pikiran. Merajut sering
diidentikkan dengan kegiatan orang tua. Namun
untuk sebagian besar orang zaman sekarang,
stereotype seperti itu sudah lama pudar.
Sekarang, merajut menjadi tren tersendiri bagi
kaum muda yang kebetulan mulai jatuh cinta
dengan rajutan. Dengan ditandai tumbuh dan
berkembangnya komunitas merajut di berbagai
daerah di Indonesia. Misalnya, komunitas merajut
di kota-kota Bandung, Yogyakarta, dan Surabaya.
Bagi kaum yang awam dengan rajutan,
melihat proses merajut sepertinya rumit dan
melelahkan. Namun, begitu ada dorongan kuat
untuk mencoba dan merasakan prosesnya, tidak
jarang menjadi ketagihan untuk terus merajut.
Ada perasaan sedikit penasaran tentang rajutan
sudah cukup bagi seseorang untuk ikut menyimak
serba-serbi dunia rajutan.
Konon, kegiatan merajut ini pertama kali
dilakukan oleh kaum pria di tanah Arab di
Timur Tengah untuk membuat permadani yang
diperdagangkan. Keterampilan merajut tersebut
dari masa ke masa kemudian menyebar ke
penjuru dunia, mulai dari Asia, Eropa, Amerika dan
ketika Belanda menjajah Indonesia, keterampilan
merajut juga secara tidak langsung dikenalkan
dengan istilah hakken (merenda) dan breien
(merajut). Seiring perjalanan waktu dari masa
ke masa, kaum perempuan semakin banyak
menggemari melebihi kaum pria.
23
Semester 2
Semester 2
Di unduh dari : Bukupaket.com