Page 64 - Atlas Sejarah Indonesia Berita Proklamasi Kemerdekaan
P. 64
Jawa Barat
Jawa Barat sejak jaman kolonial Belanda memiliki pemerintah Hindia Belanda menandatangani
kedudukan penting secara ekonomi maupun politik . rekapitulasi kekalahan mereka dari Jepang yang
Wilayah bagian selatan Jawa Barat yang kondisi dilakukan di daerah Subang . Gubernur Jenderal Hindia
geografisnya bergunung dan berbukit serta berudara Belanda Tjarda Starkenborg Stachouwer dan Panglima
sejuk dikuasai para tuan tanah dari Eropa dengan Militer Ter Poorten menandatangani rekapitulasi
perkebunan sebagai investasi utamanya, misalnya di lapangan terbang Kalijati, Subang, Jawa Barat,
Bandung, Sumedang, Garut, Tasikmalaya, Cianjur, pada, 8 Maret 1942, pukul 17 .15 Waktu Jawa . Isinya
Bogor, dan Sukabumi . Sementara wilayah bagian menyatakan penyerahan tanpa syarat kepada tentara
utara Jawa Barat dengan ciri geografis dataran rendah Jepang .
dan berawa-rawa, berudara panas dikuasai para tuan
tanah dari etnis Cina, dengan pertanian sebagai basis Pada masa pendudukan Jepang, Wilayah Jawa Barat
utama investasinya, terutama di Jakarta, Bekasi, di bawah kekuasaan Tentara ke-16 yang menguasai
Karawang, Subang, Indramayu, Cirebon, Tangerang, Jawa . Pemerintahan militer Jepang terdiri dari
dan Serang . Gunseireikan (panglima tentara) dengan Saiko
Syikikan sebagai pucuk pimpinannya dan Gunseikan
Dalam rangka menerapkan kebijakan otonomi (kepala pemerintahan militer) . Panglima Tentara ke-
kepada daerah jajahan, pemerintah Hindia Belanda 16 di Pulau Jawa, Letnan Jenderal Hitosyi Imamura
membentuk Provinsi Jawa Barat pada 1925 dan Kepala Staf Mayor Jenderal Seizaburo Okasaki,
berdasarkan Staatsblad 1925 nomor 378, dengan ditugaskan membentuk pemerintahan militer di Jawa .
Bandung sebagai ibu kotanya . Di Jawa Barat pula Koordinator pemerintahan militer disebut Gunseibu
62
62 ATLAS SEJARAH INDONESIA - BERITA PROKLAMASI KEMERDEKAANTLAS SEJARAH INDONESIA - BERITA PROKLAMASI KEMERDEKAAN
A