Page 129 - Modul PJJ Bahasa Indonesia Kelas 8 Semester Genap-ok
P. 129

Tulislah rincian informasi dari teks tersebut berdasarkan bagian-bagiannya.
                            Informasi rinci:










                       3.  Menemukan tokoh dan cara penceritaan tokohnya
                                                       Dilarang Melamun di Kelas
                                                          Cerpen Andri Wikono
                                   Pak Pandiko sebenarnya paham betul kalau murid-murid tak mengerti
                            apa yang ia jelaskan. Terutama karena banyak istilah ilmiah yang sengaja ia
                            ucapkan.  Kediaman  dan  anggukan  murid-muridnya  adalah  kamuflase
                            ketidakpahaman.  Namun,  menurut  Pak  Pandiko,  dunia  memang  sedang
                            berada pada puncak peradaban, di mana cara berpikir manusia di dalamnya
                            senantiasa  ilmiah.  “Ini  harus  dipertahankembangkan,”  pikir  Pak  Pandiko.
                            Manusia harus objektif. Begitulah landasan berpikir Pak Pandiko. Landasan
                            ini  pula  yang  ia  pegang  dalam  menuangkan  materi  di  kelas.  Soal
                            ketidakpahaman murid-muridnya, bagi Pak Pandiko, hanyalah sebuah proses
                            yang  diyakini  akan  berujung  pada  terciptanya  manusia•manusia  logos,
                            manusia yang selalu berpikir dengan nalar, manusia yang berpikir objektif.
                                   “Markiso?”
                                   Pak Pandiko terpaksa kembali berhenti bicara soal materi. Ia melihat,
                            Markiso  tak  memperhatikannya  untuk  kedua  kalinya.  Markiso  gelagapan,
                            membuat kacamatanya berubah letak. Ia sadar kalau tadi dirinya melamun
                            lagi.
                                   “Apa yang kamu lihat di papan tulis itu?” tanya Pak Pandiko.
                                   Markiso membenarkan letak kacamatanya. Lalu menatap Pak Pandiko.
                                   “Apa kamu punya masalah?” tanya Pak Pandiko sekali lagi.
                                   Markiso hanya diam dan menggeleng.
                                   “Lalu kenapa kamu melamun terus?”
                                   Markiso termenung. Tadi dirinya sempat membayangkan kalau di atas
                            papan  tulis,  gambar  burung  garuda  itu  benar-benar  hidup.  Burung  itu
                            melintas•melintas di udara. Ia turun menukik mendekati muka sungai yang
                            airnya jernih. Di permukaan air sungai itu sesekali melintas berbagai jenis
                            capung. Di tepi sungai, ada batu. Dia atas batu lembab itu ada banyak kupu-
                            kupu warna kuning. Di pinggir sungai, ada orang memancing. Itu bukanlah
                            corat-coret tentang materi pelajaran belaka, tetapi lebih seperti sulur-sulur akar
                            tanaman. Ia lihat kemudian, warna akarnya berubah agak putih kecokelatan.




                                                                                          121

                  BAHASA INDONESIA | VIII | GENAP
   124   125   126   127   128   129   130   131   132   133   134