Page 26 - E MODUL 24 SEP
P. 26
E-modul IPA Kelas VIII, KD. 3.11
Garpu tala yang digetarkan pelan-
pelan menghasilkan simpangan yang
kecil, sehingga amplitudo gelombang
yang dihasilkan juga kecil. Hal ini
menyebabkan bunyi garpu tala digetarkan
akan menghasilkan sipangan yang besar
dan amplitudo gelombang yang Gambar 6. Garpu Tala
Sumber : http://profmikra.org
dihasilkan juga besar sehingga bunyi
garpu tala terdengar keras. Kuat lemahnya bunyi pada garpu tala dditentukan
oleh amplitudonya.
Bunyi yang memiliki frekuensi getaran teratur disebut nada, sedangkan
bunyi yang memiliki frekuensi yang tidak teratur disebut desah. Tinggi
rendahnya nada ditentukan oleh frekuensi bunyi. Semakin besar frekuensi bunyi,
maka akan semakin tinggi nadanya.
C. Resonansi Bunyi
Bunyi berasal dari suatu getaran. Benda yang bergetar dapat menyebabkan
benda lain di sekitarnya turut bergetar dengan frekuensi yang sama. Peristiwa ini
disebut resonansi. Peristiwa resonansi berperan penting dalam kehidupan kita.
Ananda dapat mendengar bunyi, karena telinga beresonansi dengan bunyi.
Telinga manusia memiliki selaput tipis. Selaput itu mudah sekali bergetar apabila
di luar terdapat sumber getar meskipun frekuensinya tidak sama dengan selaput
gendang telinga. Selaput tipis sangat mudah beresonansi, sehingga sumber getar
yang frekuensinya lebih kecil atau lebih besar dengan mudah menyebabkan
selaput tipis ikut bergetar.
Ketika kita berbicara, kita dapat mengatur suara menjadi lebih tinggi atau
rendah. Organ yang berperan dalam pengaturan terjadinya suara adalah pita
suara dan kotak suara yang berupa pipa pendek. Pada saat kita berbicara pita
suara akan bergetar. Getaran itu diperkuat oleh udara dalam kotak suara yang
25 | G e t a r a n , G e l o m b a n g d a n B u n y i