Page 10 - EKONOMI KELAS X
P. 10
Menurut ilmu ekonomi sih manusia adalah makhluk yang tidak pernah puas akan
kebutuhannya kan? Coba liat para wakil rakyat kita yang gajinya udah alhamdulillah malah
ga puas dan ujung-ujungnya korupsi. Itu salah satu bukti kalo manusia adalah makhluk
yang ga pernah puas sekalipun dikasih gunung emas.
Semakin berkembangnya zaman kebutuhan manusia selalu bertambah. Waktu
jaman pa harto dulu mungkin punya hp yang titut titut bunyinya udah cukup,tapi sekarang
punya hp yang ga bisa internet mungkin seorang remaja bisa kejang-kejang setiap satu jam
sekali. Entah emang kena ayan entah ga tahan kalo ga twitteran. Yang jadi masalah ya alat
pemuas kebutuhan manusia itu. Kita selalu dihadapi dengan kendala bahwa Sumber Daya
yang kita punya terbatas. Kata siapa ?
Indonesia adalah salah satu negara yang
dilimpahkan banyaaaaaaak SDA oleh Allah SWT. Dari
mulai sawah yang terbentang luas dari sabang sampai
merauke, cekungan-cekungan tambang yang tersebar
di seluruh Indonesia, dikelilingi oleh lautan dan ikan-
ikan yang berlimpah ruah, hutan-hutan belantara yang
menyumbang oksigen besar bagi rakyatnya, tanah
yang ditanami apa aja bisa tumbuh, dan masih banyak
lagi.
Tapi kenapa kita masih import beras ? Kenapa
kita masih mengikuti harga minyak mentah dunia ?
Kenapa BBM kita naik ? Kenapa kita ga bisa bikin
motor sendiri ? Kenapa kita masih jadi fakir asmara
tertindas ? KENAPA OH KENAPAAA !!!! Jawabannya
simple, manusia tidak mengikuti apa kata Rasulnya.
SDA yang berlimpah
Manusia tidak pernah puas terhadap kebutuhan-kebutuhan hidupnya yang sudah
terpenuhi. Ini jauh sekaliiiiii dari makna kalimat "berhentilah makan sebelum kenyang".
Sama jauhnya seperti seorang fakir asmara mendambakan pangeran William menjadi
pendamping hidupnya. Kita penuhi kebutuhan kita sampai kata CUKUP apa kita akan
kekurangan alat pemuas kebutuhan ? Kenapa bisa kita kekurangan SDA ? Kenapa bisa
BBM kita naik ? Kenapa bisa fakir asmara galau tiap malem minggu ? Kalo tetap
kekurangan alat pemuas kebutuhan coba kita liat SDA kita yuk..
DIAH MEGAH MEGAWARNI, M.Pd 9