Page 28 - E MODUL LEMBAGA KEUNGAN SYARIAH - NADYA MEYLANI HOTMAIDA SIBARANI - 1834021315
P. 28
JENIS RIBA
1. Riba Utang Piutang
Riba adalah kegiatan menambah atau menggandakan kekayaan dengan cara
yang tidak benar, digolongkan menjadi beberapa golongan. Salah satunya adalah
utang piutang, yang dimana terdapat unsur riba apabila terdapat penambahan selain
pokok yang diberikan. Secara garis besar riba utang piutang dibedakan menjadi dua
yaitu Qardh dan Jahiliyah.
Qardh merupakan jenis yang terjadi pada proses utang piutang, dimana terdapat
tambahan nilai atau manfaat terhadap kreditor (peminjam). Hal ini adalah yang
sangat sering kita temui, yaitu terdapat tambahan nilai yang dibebankan kepada
kreditor. Biasa kita kenal juga sebagai bunga dari pinjaman pokok.
Jahiliyah merupakan jenis yang terjadi akibat keterlambatan kreditor dalam
mengembalikan pinjaman pokok. Seorang peminjam harus memberi tambahan selain
pinjaman pokok, atau biasa kita kenal dengan denda. Hal ini adalah jenis yang biasa
kita temui pada kredit sebuah barang.
2. Riba Jual Beli
Riba bukan hanya terjadi pada utang piutang saja, namun dapat terjadi pada
transaksi jual beli. Dimana terdapat kondisi atau keadaan transaksi dikatakan riba.
Dalam garis besar jenis ini dibedakan menjadi Fadhl dan Nasi‟ah.
Fadhl adalah jenis yang terjadi pada transaksi jual beli antara jenis barang yang
sama, namun memiliki kadar atau jumlah yang berbeda. Dalam keadaan jual beli
pada umumnya riba jenis ini juga sering terjadi, dimana terdapat perbedaan atau
pengurangan jumlah barang yang dijual oleh seorang pedagang.
Nasi‟ah adalah jenis jual beli yang terjadi karena adanya penangguhan transaksi, dan
dalam penangguhan tersebut terdapat perbedaan atau perubahan jumlah barang maupun
jumlah uang yang diberikan. Hal ini tentu saja tidak diperbolehkan dikarenakan akan terjadi
kerugian yang dialami oleh suatu pihak.