Page 20 - lkpd kimia – senyawa hidrokarbon
P. 20
c. Isomer alkana
Isomer merupakan peristiwa dimana suatu senyawa karbon memiliki
rumus molekul yang sama tetapi mempunyai struktur yang berbeda.
Contoh:
Senyawa dengan rumus molekul C₄H₁₀ memiliki dua struktur yang berbeda,
yaitu:
n-butana 2-metilpropana
Perbedaan antara n-butana dengan 2-metilpropana adalah pada kerangka
rantai atom karbonnya. Rantai n-butana tidak bercabang, sedangkan 2-
metilpropana rantainya bercabang pada atom C-2. Perbedaan struktur kedua
senyawa tersebut mengakibatkan perbedaan sifat, dimana titik didih n-butana
adalah -0,4C, sedangkan titik didih 2-metilpropana adalah -11,6C. Semakin
banyak jumlah atom karbon penyusun alkana, semakin banyak jumlah
isomernya.
d. Sifat fisis dan kimia alkana
Alkana merupakan senyawa kovalen yang memiliki titik didih dan titik lebur
relatif rendah. Titik didih dan titik lebur alkana ditentukan oleh banyaknya
atom karbon dan struktur rantai karbonnya. Secara umum titik didih dan titik
lebur alkana sebagai berikut:
1) Semakin banyak atom karbon atau semakin panjang rantai karbon suatu
alkana, semakin tinggi titik didih dan titik leburnya.
2) Untuk jumlah atom karbon yang sama, isomer dengan rantai larbon tidak
bercabang memiliki titik didih dan titik lebur yang lebih tinggi daripada
isomer dengan rantai karbon bercabang.
3) Semakin banyak cabang pada rantai karbonnya, semakin rendah titik didih
dan titik leburnya.
Alkana merupakan hidrokarbon jenuh dan semua ikatan yang ada
merupakan ikatan kovalen yang sempurna. Akibatnya, hidrokarbon
LKPD KIMIA BERBASIS SETS – SENYAWA HIDROKARBON 20