Page 33 - Buku Elektronik Keanekaragaman Jenis Belalang
P. 33
spesiemen dari tiap jenis belalang. Karena peneliti mengusahakan
untuk tidak melukai/membunuh semua jenis belalang yang
berhasil didapatkan.
5) Setelah ini dilakukan pengambilan gambar belalang dengan
camera digital sebagai bukti dokumentasi dan membantu dalam
pengidentifikasian yaitu dengan mencocokan gambar pribadi
dengan gambar di literatur.
6) Terakhir, sampel spesimen belalang-belalang tersebut
dimasukkan kedalam plastik bening untuk diidentifikasi lebih
lanjut dengan bantuan buku Pengenalan Pelajaran Serangga
(Borror, 1992), Kunci Determinasi Serangga (Lilies,1991), dan
situs web gbif.org untuk membantu menemukan klasifikasi
spesies secara tepat.
7) Belalang-belalang yang berhasil dikumpulkan dan telah diambil
gambarnya (foto) kemudian dilakukan identifikasi untuk
menentukan jenis belalangnya berdasarkan klasifikasinya dan
diberikan juga deskripsinya. Kemudian hasil data berupa gambar,
klasifikasi dan deskripsi dikumpulkan dan dimasukkan kedalam
bahan ajar dalam bentuk Buku Elektronik Keanekaragaman Jenis
Belalang yang dilengkapi juga dengan materi pendukung yaitu
materi Keanekaragaman Hayati.
3.3 Teknik Pengukuran Komponen Abiotik di Lokasi
Selain mengidentifikasi berbagai jenis belalang yang
ditemukan, dilakukan juga proses mengukur komponen abiotik
yang ada di lokasi. Komponen ekosistem adalah komponen biotik
dan komponen abiotik. Komponen biotik adalah organisme hidup
dalam suatu lingkungan. Komponen abiotik adalah faktor-faktor
penyusun ekosistem yang terdiri dari benda-benda tak hidup seperti
cahaya matahari, air, tanah, udara, kelembaban. Komponen Abiotik
26