Page 70 - E-BOOK KLASIFIKASI TUMBUHAN DAN HEWAN
P. 70

3.  Colenterata

                          Reproduksi pada Coelenterata terjadi secara seksual dan aseksual. Di mana reproduksi
                          sekseualnya terjadi pada stadium polip sedangkan reproduksi aseksualnya terjadi pada
                          stadium medusa. Pada  stadium  polip,  perkembang  biakkannya  dilakukan  dengan  cara
                          pertunasan   (budding),   pembelahan   atau   pencabikan   telapak   kaki.   Pada
                          perkembangbiakan  ini,  suatu  tunas  terjadi  dari  dinding  tubuh  yang  menonjol  keluar
                          diikuti  perluasan  rongga  gastrovaskuler.  Berbeda  dari  stadium  polip,  pada  stadium
                          medusa  sel  telur  atau  sel  sperma  sebagian  besar  dihasilkan  dari  sel  interstisial  yang
                          mengelommpok sehingga memnbentuk ovari atau testis


                          4.  Plathyhelminthes
                              Anggota  filum  ini  umumnya  berkembang  biak  secara  aseksual  dan  seksual.
                              Umumnya,  cacing  berumah  satu  pada  organ  kelamin  testis  dan  ovariumnya
                              membentuk ovoteste atau lebih dikenal dengan hermafrodit, tetapi tidak dapat
                              melekukan pembuahan itu sendiri karena masa pematangan sel sperma dan sel
                              telur berbeda.  Perkembangan cacing ini ada dua macam yaitu perkembangan
                              ssecara langsung (telur menetas menjadi cacing kecil tetapi menyerupai cacing
                              dewasa) dan tidak langsung (melalui bentuk larva yang bersilia).  Aseksualnya
                              dengan  fragmentasi  yaitu  dengan  memutuskan  bagian  tubuhnya  dan
                              membentuk individu baru.




                          5.  Nematoda
                              Nemathelminthes  umumnya  bereproduksi  karena  sistem  reproduksinya
                              bersifat  gonokoris,  yaitu  alat  kelamin  jantan  dan  betinanya  terpisah  pada
                              individu yang berbeda.  Pemupukan dilakukan secara internal.  Hasil fertilisasi
                              dapat mencapai lebih dari 100.000 telur per hari.  Saat berada di lingkungan
                              yang  tidak  menguntungkan,  maka  telur  dapat  membentuk  kista  untuk
                              perlindungan dirinya.

                          6.  Annelida
                              Anelida  akan  berkembang  biak  secara  seksual.    Fertilisasi  terjadi  di  dalam
                              tubuh (internal) dan ada yang terjadi di luar tubuh (eksternal).  Anelida ada
                              bersifat  hermaprodith  dan  ada  yang  berkelamin  terpisah.    Maksud  Annelida
                              bersifat hemaprodit adalah masing-masing individu memiliki kelamin jantan
                              dan kelamin jantan.





                          7.  Arthopoda




                                                              70
   65   66   67   68   69   70   71   72   73   74   75