Page 136 - PAI_SISWA
P. 136

pun bisa dia selesaikan. Oleh karena itu,  bolehlah sekali-kali jual mahal
                            dan narsis.
                                



                          5.  Untuk  memenuhi  hobi,  sekelompok  orang  naik  MOGE  (motor  gede).
                            Mereka berputar-putar  keliling  kota untuk menyalurkan hobinya itu.
                            Meskipun boros BBM (bahan bakar minyak) tidak masalah karena mereka
                            membelinya bukan mencuri.
                                





                      E    Kisah Teladan



                                    Fatimah az-Zahra, Putri Rasulullah Saw yang Sederhana

                            Fatimah az-Zahra adalah putri ke-4 dari Rasulullah saw. Fatimah merupakan
                          buah pernikahan beliau dengan Khadijah binti Khuwailid. Fatimah dilahirkan
                          pada saat Rasulullah Saw berusia 35 tahun. Dengan demikian Fatimah berusia
                          sekitar 15 tahun ketika terjadi peristiwa hijrah ke Madinah.

                            Fatimah menikah dengan Sayyidina Ali r.a., seorang pemuda yang sangat
                          sederhana.  Pernikahannya juga dilakukan  dengan  penuh  kesederhanaan.
                          Meskipun Fatimah mengetahui bahwa ayahandanya adalah orang yang sangat
                          terpandang dan pemimpimpin kaum muslimin, dia ikhlas dinikahkan dengan
                          acara prosesi pernikahan yang teramat sederhana.

                            Setelah  menikah  kehidupannya pun  berjalan  dalam  suasana  yang
                          amat  sederhana.  Pernah  suatu  hari,  Rasulullah  Saw  datang  berkunjung  ke
                          rumahnya. Fatimah tampak sangat letih mengurus keperluan rumah tangga.
                          Ia  lalu  meceritakan  keadaan  hidupnya  itu  kepada  Rasulullah  saw.  Betapa
                          dirinya sangat letih bekerja, mengangkat air, memasak serta merawat anak-
                          anak. Dia berharap agar Rasulullah dapat menyampaikan kepada suaminya,
                          Sayidina  Ali.  Fatimah  meminta  kalau  mungkin  boleh  disediakan  untuknya
                          seorang pembantu rumah tangga. Rasulullah Saw merasa terharu terhadap
                          permintaan  anaknya  itu.  Namun,  Rasulullah  Saw  memberi  nasihat  agar
                          Fatimah ikhlas menjalani kehidupannya seperti ini.

                            Meskipun  hidup  dalam  kesederhanaan,  Fatimah  az-Zahra  sangat  rajin
                          bersedekah.  Tidak  sanggup  hatinya  untuk  kenyang  sendiri  apabila  ada
                          orang  lain  yang  kelaparan.  Dia  tidak  rela  hidup  senang  di  kala  orang  lain




                                                           Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 125
   131   132   133   134   135   136   137   138   139   140   141