Page 22 - PAI_SISWA
P. 22

Kisah Nabi Isa a.s dengan Temannya yang Serakah
                       Dikisahkan pada suatu hari Nabi Isa a.s berjalan dengan seorang sahabatnya yang baru ia
                    kenal. Keduanya menelusuri tepi sungai dan membawa tiga potong roti. Roti itu dibagi untuk
                    Nabi Isa sepotong, untuk sahabat barunya sepotong, sehingga masih tersisa satu potong roti.
                       Setelah makan roti itu Nabi Isa pergi ke sungai untuk minum. Sekembalinya dari sungai,
                    Nabi Isa a.s mendapati sepotong roti tadi tidak ada. Ketika beliau bertanya kepada sahabatnya,
                    sang sahabat mengaku tidak tahu. Keduanya pun kembali melanjutkan perjalanan.
                       Sesampai di sebuah hutan, keduanya duduk untuk beristirahat. Nabi Isa a.s mengambil
                    tanah dan kerikil, kemudian beliau berkata, “Jadilah emas dengan izin Allah Swt.” Tiba-tiba
                    kerikil itu pun berubah menjadi emas. Kemudian Nabi Isa membagi emas tersebut menjadi
                    tiga bagian. “Untukku sepertiga, dan kamu sepertiga, sedang sepertiga ini akan kuberikan
                    untuk orang yang mengambil roti tadi.”
                       Spontan sahabat itu menjawab, “Akulah yang mengambil roti itu.” Nabi Isa a.s kemudian
                    berkata, “O ya, kalau begitu ambillah dua bagian ini untukmu.” Setelah itu keduanya pun
                    berpisah.
                       Sahabat itu merasa sangat gembira. Namun dalam perjalanan, dia dihadang oleh dua
                    orang perampok yang ingin membunuhnya. Sahabat Nabi Isa menawarkan, untuk membagi
                    emas yang dibawanya menjadi tiga asalkan ia tidak dibunuh. Kedua orang perampok itupun
                    setuju.
                       Lalu  salah seorang perampok menyuruh rekannya pergi ke pasar untuk berbelanja
                    makanan. Ketika sampai di pasar, orang yang berbelanja itu berfikir untuk apa membagi
                    emas itu menjadi tiga. Ia pun menaburkan racun ke dalam makanan agar temannya dan
                    sahabat Nabi Isa a.s mati dan ia pun dapat memiliki seluruh emas tersebut.
                       Tinggallah sahabat Nabi Isa a.s bersama seorang perampok di hutan itu. Namun perampok
                    yang tinggal itu ternyata berpikiran sama seperti yang sedang pergi ke pasar. Ia bersekongkol
                    dengan sahabat Nabi Isa a.s tadi untuk  membagi  emas  itu berdua saja dan membunuh
                    rekannya yang berbelanja makanan jika ia datang.
                       Ketika orang yang berbelanja itu datang, ia pun langsung dibunuh, hartanya akan dibagi
                    dua. Karena merasa lapar keduanya pun menyantap makanan yang telah diberi racun itu
                    hingga mereka berdua mati.
                       Ketika Nabi Isa a.s berjalan melewati hutan tersebut, beliau menemukan emas di samping
                    tiga mayat yang terbujur kaku. Beliau kemudian berkata “Inilah contoh orang yang rakus
                    terhadap harta dan dunia, maka berhati-hatilah kamu kepadanya.”
                       Sumber: www.republika.co.id

                          d.  Kitab al-Qur’ān (diturunkan pada Abad ke-7 M, kurun waktu tahun

                               611-632 M)
                               Kitab  al-Qur’ān  merupakan  kitab  yang  diturunkan  Allah  Swt  kepada
                            Nabi dan Rasul yang terakhir, yaitu Nabi Muhammad saw. Kitab Suci al-
                            Qur’ān  diturunkan  Allah  Swt  sebagai  penyempurna  dan  membenarkan
                            kitab-kitab sebelumnya.







                                                           Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti  11
   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27