Page 33 - Modul Mengelola Induk Ikan1
P. 33

BAB II

                                   MENYELEKSI INDUK JANTAN DAN BETINA



               A. Pengetahuan yang diperlukan dalam menyeleksi induk jantan dan betina

               Sebelum  melaksanakan  seleksi  induk  jantan  dan  betina  seorang  pembudidaya  harus
               memahami pengetahuan tentang  ciri-ciri induk jantan dan betina yang dilakukan persiapan

               tentang:

                   1. Menganalisis  persyaratan  fisik  dan  kesehatan  induk  jantan  dan  induk  betina  sesuai
                       dengan prosedur dan petunjuk teknis yang telah ditentukan.

                   2. Menyeleksi induk jantan dan betina sesuai dengan persyaratan teknis



               PERSYARATAN FISIK DAN KESEHATAN INDUK


                       Salah  satu  faktor  pendukung  keberhasilan  dalam  usaha  pembenihan  ikan  secara
               buatan,  terutama  apabila  usaha  tersebut  dituntut  untuk  menghasilkan  jumlah  benih  yang

               banyak dengan kualitas yang baik serta kontinyu, maka perlu pengelolaan induk yang baik.
               Dari  pengelolaan  induk  yang  baik  akan  diperoleh  induk-induk  yang  berkualitas,  sehingga

               pada gilirannya akan menghasilkan benih-benih yang banyak dan berkualitas pula. Induk ikan

               yang  akan  dilakukan  pemeliharaan  induk  dalam  proses  budidaya  ikan  harus  diperhatikan
               kriteria kualitatif dan kriteria kuantitatif berdasarkan persyaratan teknis yang telah dibuat oleh

               Standar Nasional Indonesia (SNI). Persyaratan tersebut untuk setiap jenis ikan air payau dan
               alut telah dibudidayakan tertuang dalam SNI (Tabel 3).

                       Induk yang dipergunakan dalam produksi benih harus berasal dari calon-calon induk

               terpilih.  Adapun persyaratan calon induk yang baik secara umum antara lain adalah :
                   1. Calon  induk  betina  dan  jantan  harus  berasal  dari  keturunan  yang  berbeda  (induk

                       berbeda),  karena  apabila  satu  induk  maka  akan  dominan  menghasilkan  keturunan
                       (benih)  ikan  yang  jelek  seperti  pertumbuhan  lambat,  rentan  terhadap  penyakit,

                       pertumbuhan tidak seragam, dan sebagainya.
                   2. Sehat.  Induk  yang sehat akan menghasilkan benih ikan  yang sehat juga, demikian

                       juga sebaliknya.

                   3. Bentuk tubuh proporsional.  Ikan yang memiliki bentuk tubuh proporsional biasanya
                       mencirikan ikan sehat dan pertumbuhan yang normal.  Ikan yang terlalu gemuk tidak

                       baik  karena  biasanya  fekunditasnya  sedikit  dan  mengalami  kendala  dalam

               Modul Mengelola Induk Ikan                                                              26
   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38