Page 38 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 26 DESEMBER 2019
P. 38
menjadi pekerja migran untuk memenuhi kebutuhan industri di Jerman. Hal inilah
yang mendorong BMZ dan GIZ beraudiensi dgn Disnakertrans Jabar untuk
menheksplor potensi ketenagakerjaan di Jabar, untuk dipertimbangkan Indonesia
(Jabar) menjadi "country partner" Jerman dalam pekerja migran yang memiliki
keterampilan," ujar Ade dalam siaran persnya, Rabu, 25 Desember 2019.
Lebih jauh, untuk memenuhi kebutuhan misi Jerman melalui GIZ ke Indonesia,
Disnakertrans menyampaikan gambaran serta data ketenagakerjaan Jabar dan
pendekatan Pemda Prov. Jabar perlindungan pekerja migran, potensi kerjasama
penyediaan pekerja migran, perjanjian kerjasama pengiriman pekerja migran
dengan negara penempatan, hak pekerja migran dan perlindungan dari eksploitasi.
Melalui kegiatan tersebut, Ade berharap Jabar maupun Indonesia dapat menjadi
partner untuk Implementasi Program Migrasi dan Diaspora Pemerintah Jerman
melalui GIZ, dan Pemerintah Jerman melalui GIZ dapat mendukung kebijakan
Pemda Prov Jabar dalam perlindungan pekerja migran sekaligus menjadi bagian dari
JMSC.
Ade menuturkan, salah satu program unggulan Disnakertrans Jabar adalah Migran
Juara melalui JMSC yg intinya Pemda Prov. Jabar memberikan perlindungan bagi
PMI di Jabar.
Perlindungan yang terintegrasi dalam sistem mulai pra rekruitmen, rekrutmen,
training, penempatan negara tujuan, hingga kembali ke Indonesia tetap bermanfaat
untuk pembangunan Jabar.
"Melalui JMSC, Pemda Prov. Jabar mendorong angkatan kerja di Jabar mau dan
mampu menjadi pekerja migran (PMI), menjadi pekerja migran itu pilihan bukan
keterpaksaan karena keadaan. Untuk itulah JMSC hadir bagi warga Jabar yg
minatnya menjadi pekerja migran ber-skill," kata dia.
JMSC ada untuk menghadirkan sistem data (bank data PMI, data kesempatan kerja
dan standar kompetensi yang dibutuhkan), support system dan tracking crisis
center, serta pengawasan syarat kerja.
Selain itu ada training center yang menyesuaikan dengan kompetensi yang
dibutuhkan oleh negara tujuan didukung dengan sistem zonasi, dimana pihaknya
mempersiapkan calon pekerja yang memiliki kompetensi berdasarkan zona,
kemudian apabila negara tujuan membutuhkan kompetensi di bidang tertentu.
"Maka kami mempersiapkan pekerja dari zona/wilayah yang memiliki kompetensi
tersebut. Nantinya semua ini akan terhubung dengan Kemnaker, BNP2TKI,
Kepolisian, imigrasi, pengelola bandara termasuk Pemda Kab/Kota sampai
Pemerintah Desa, artinya JMSC akan terintegrasi satu sama lain, "ujar dia.
Page 37 of 94.