Page 14 - Modul Teks Editorial KD 3.6 dan 4.6
P. 14

C. Latihan Soal




                Bacalah Teks Editorial berikut!





                                                                          Kerja Panjang Mitigasi Banjir




                  Bangsa  ini  terhitung  masih  tidak  berdaya  mengantisipasi  bencana  banjir


                  dan  tanah  longsor.  Tiap  tahun  bencana  Hidrometeorologi  itu  rutin


                  menghampiri  daerah-daerah  di  seantero  tanah  air.  Tidak  ada  satupun


                  tahun berlalu tanpa timbulnya korban jiwa yang dipicu curah hujan tinggi.

                  Lalu apakah banjir benar-benar diakibatkan ulah manusia? Siapakah yang


                  patut disalahkan akan kejadian ini?






                  Berdasarkan  catatan  Badan  Nasional  Penanggulangan  Bencana  (BNPB)

                  tidak  kurang  dari  728  jiwa  melayang  akibat  bencana,  kebanyakan


                  disebabkan  oleh  banjir,  cuaca  ekstrem  dan  tanah  longsor.  Dari  total  3092


                  kejadian bencana, sebanyak 1298 kejadian merupakan bencana banjir, 804


                  bencana  cuaca  ekstrem,  dan  632  bencana  tanah  longsor  sisanya  berupa

                  bencana  kebakaran  hutan  dan  lahan,  gelombang  pasang  dan  abrasi,


                  gempa  bumi,  kekeringan  dan  erupsi  gunung  api.  Badan  Meteorologi


                  Klimatologi  dan  Geofisika  (BMKG)  sejak  akhir  September  berulang  kali


                  mengeluarkan  peringatan  dini  agar  warga  mewaspadai  potensi  cuaca

                  ekstrem.  Yang  terbaru,  BMKG  memperingatkan  curah  hujan  tinggi  pada  7


                  hingga 8 Oktober 2022. Saat ini diindikasikan terdapat perubahan atmosfer


                  yang  dapat  berdampak  pada  peningkatan  curah  hujan  dibeberapa


                  wilayah Indonesia.





                  Peringatan  BMKG  dapat  menjadi  acuan  untuk  kesiagaan  jangka  pendek


                  akan tetapi yang lebih penting adalah mengefektifkan upaya pencegahan


                  dalam  jangka  panjang.  Mitigasi  bencana  mestinya  tidak  menunggu

                  sampai bencana banjir dan tanah longsor menjadi langganan daerah yang


                  bersangkutan  lebih  parah  lagi  jika  sudah  langganan.  Alih-alih  berupaya


                  keras  mencegahnya  terulang,  toleransi  terhadap  bencana  ekologi  justru


                  meningkat. Dalam mitigasi bencana, otoritas di daerah masih menekankan


                  pada  penanganan  ketika  bencana  telah  terjadi  bukan  yang  sifatnya

                  tindakan pencegahan. Hal itu terbukti dengan terus berulangnya bencana


                  banjir  dan  tanah  longsor  setiap  tahun  di  wilayah  yang  sama.  Oleh  sebab


                  itu,  mitigasi  bencana  Hidrometeorologi  bukan  sekedar  persiapan  instan

                  semacam                       memindahkan                             perabotan                     rumah                 ke         lantai             atas            atau


                  menyiagakan ratusan petugas dengan pompa-pompa air.


































                                                                                                                                                                                                14


                                                                                   Teks Editorial Kelas XII
   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19