Page 17 - WARTA AMONG TANI 1
P. 17
liputan
RELIGI DAN BUDAYA
Kesenian Bantengan di Kota Batu Pementasan kesenian Bantengan dibagi menjadi dua bentuk,
Mengkombinasikan Sendratari, yaitu model menetap dan model arak-arakan. Model menetap
adalah pementasan yang memusatkan semua rangkaian
Pencak Silat, Musik Tradisional dan Magis pementasan dalam suatu tempat secara tetap. Model arak-ara-
kan adalah model pementasan yang menunjukkan formasi
karnaval dan menekankan pada gerakan berjalan dari suatu
Sama halnya seperti di daerah lain di Nusantara, kesenian tempat ke tempat lain.
tradisional adalah salah satu bentuk identitas dari daerah yang Permainan kesenian Bantengan dimainkan oleh dua orang
bersangkutan. Begitu juga halnya dengan Bantengan, meski- yang berperan sebagai kaki depan sekaligus pemegang
pun sampai sekarang belum ada kajian ilmiah yang menjelas- kepala bantengan dan pengendali kaki belakang yang juga
kan tentang awal mula lahirnya seni tari Bantengan ini. Namun berperan sebagai ekor Bantengan. Kostum Bantengan
yang pasti, Kesenian yang lahir dari basis ilmu silat ini hanya biasanya terbuat dari kain hitam dan topeng yang berbentuk
ada di wilayah Malang raya, utamanya di Poncokusumo, Tump- kepala banteng yang terbuat dari kayu serta tanduk asli
ang dan Kota Batu. Namun ada juga pengakuan dari wilayah banteng. Bantengan selalu diiringi oleh sekelompok orang yang
Celaket-Pacet kota Mojokerto perihal seni tari tradisional ini. memainkan musik khas Bantengan yaitu alat musik berupa
Tak ketinggalan, beberapa kota di sekitar Kota Malang juga gong, kendang, dan lain-lain. Tapi ada juga yang sudah dimodi-
mengenal budaya Bantengan, seperti Kediri, Probolinggo dan fikasi dengan menambahkan orgen, gitar dan bas drum.
Pasuruan, namun setiap daerah memiliki ciri khasnya Biasanya lelaki bagian depan akan kesurupan dan orang yang
sendiri-sendiri. di belakangnya akan mengikuti setiap gerakannya. Tak jarang
Bantengan adalah seni pertunjukan budaya yang mengombi- orang di bagian belakang juga ikut kesurupan, tetapi sangat
nasikan sendratari dengan pencak silat, adu kesaktian, musik jarang terjadi orang yang di bagian belakang kesurupan
tradisional, dan magis. Para pemain kesenian Bantengan sedangkan bagian depannya tidak. Bantengan dibantu agar
mengenakan tiga kostum binatang, yaitu banteng, macan, dan kesurupan oleh orang (laki-laki) yang memakai pakaian serba
monyet sebagai simbol menyampaikan pesan moral kepada merah yang biasa disebut abangan dan kaos hitam yang
penikmatnya, yaitu tentang sifat kebaikan yang mengalahkan biasanya disebut irengan. Bantengan juga selalu diiringi oleh
sifat kejahatan. Banteng dianggap sebagai simbol kebaikan. Macanan. Kostum Macanan ini terbuat dari kain yang diberi
Macan dianggap sebagai simbol penjajah, kejahatan, dan pewarna (biasanya kuning belang oren), yang dipakai oleh
angkara murka. Monyet dianggap sebagai simbol provokator seorang lelaki. Macanan biasanya membantu Bantengan
dan antek-antek penjajah. kesurupan dan menahannya bila kesurupannya sampai terlalu
Pada masa perjuangan melawan penjajah tersebut, penokohan ganas. Namun tak jarang Macanan juga kesurupan.
ini dilambangkan yaitu hewan Banteng yang hidup koloni
(berkelompok) adalah lambang Rakyat Jelata dan hewan
Macan (Harimau) melambangkan Penjajah Belanda, serta ada
tokoh hewan Monyet yang suka menggoda Banteng dan Macan
serta memprovokasi keduanya untuk selalu bertarung.
Monyetan ini melambangkan Provokator.