Page 5 - warta among tani 1
P. 5
Kota Batu memiliki potensi yang kuat dalam Smart city perlu menjadi perhatian. Kesiapan yang
perkembangan dan pertumbuhan ekonomi dan jasa, menjadi pertimbangan adalah kondisi operasional dan
pusat kegiatan nasional untuk industri, perdagangan, pemantauan pada masing-masing OPD. OPD yang
transportasi, komunikasi, pertanian, dan pariwisata. Hal sudah terlebih dahulu memiliki kegiatan operasional
tersebut didukung dengan keadaan lahan yang subur, yang didukung teknologi informasi akan memudahkan
suhu udara rata-rata mencapai 12- 19 derajat Celsius, dalam integrasi smart city. Hasil observasi lapangan
dan kondisi alam berupa pegunungan dengan akses menunjukkan bahwa ada beberapa OPD di pemerin-
transportasi dan komunikasi yang mudah. Secara admin- tahan Kota Batu yang sudah menggunakan produk
istrasi, pemerintahan Kota Batu dipimpin oleh seorang teknologi informasi (aplikasi) untuk mendukung kegia-
walikota dan wakil walikota yang membawahi koordinasi tan operasionalnya. Terdapat beberapa kategori
atas wilayah administrasi kecamatan yang dikepalai oleh layanan teknologi informasi yang digunakan oleh
seorang camat. Kota Batu terdiri dari tiga kecamatan, beberapa OPD, yaitu aplikasi yang didistribusikan oleh
yaitu Batu, Bumiaji, dan Junrejo. Kecamatan dibagi lagi pemerintah pusat, aplikasi yang diinisiasi oleh Pemer-
menjadi desa dan kelurahan yang dikepalai oleh seorang intah Kota Batu, dan aplikasi yang diusulkan oleh
kepala desa dan seorang lurah. Seluruh camat dan lurah masing-masing OPD. Kategori aplikasi yang didistri-
merupakan jajaran pegawai negeri sipil di lingkungan busikan oleh pemerintah pusat, misalnya layanan
pemerintah kota, sedangkan kepala desa dipilih oleh EKTP dan aplikasi kementerian keuangan. Ketegori
setiap warga desa setiap periode tertentu dan memiliki aplikasi yang diinisiasi oleh Pemerintah Kota Batu,
sebuah pemerintahan desa yang mandiri. misalnya layanan E-Surat dan SMS Broadcast.
Kategori aplikasi yang diusulkan oleh masing-masing
Sebuah organisasi harus memiliki kesiapan-kesia- OPD, misalnya SIMPEG dan SIMDA.
pan awal untuk mengakuisisi teknologi informasi yang
mendukung misi-misinya. Apabila pemerintah Kota Batu Walikota Batu Bapak Eddy Rumpoko ingin
dikonsepkan sebagai sebuah organisasi yang terdiri dari mengimplementasikan konsep Smart City di pemerin-
beberapa sistem, maka kesiapan setiap sistem harus tahan kota Batu, salah satu tujuannya adalah memutus
dipastikan terlebih dahulu apakah siap untuk mendukung mata rantai tengkulak dari petani, salah satu permas-
akuisisi teknologi informasi berupa smart city. Sesuai alahan utama kota Batu yang merupakan kota dengan
dengan pembahasan sebelumnya tentang indikator penduduk mayoritas petani. Karena menurut Bapak
kesiapan akuisisi teknologi yang diulas oleh Ward & Eddy Rumpoko, tengkulak tidak mensejahterakan
Peppard (2002:2), bahwa salah satu indikator dari kesia- kehidupan petani di daerah.
pan tersebut bisa dilihat dari ketersediaan atau kelaya- "Tujuannya diadakan program Smart City ini agar
kan aplikasi (perangkat lunak) yang telah digunakan atau mata rantai tengkulak itu dihapus. Dan mensejahtera-
dijalankan untuk mendukung kegiatan operasional.Aktu- kan petani di Batu. Masa sebagai Kota Pertanian tetapi
alisasi tanggung jawab kegiatan operasional di dalam petaninya enggak makmur," kata Eddy.
organisasi pemerintahan Kota Batu diwakili oleh bebera- Saat Smart City ini sudah bisa berjalan, beliau
pa satuan kerja perangkat daerah (OPD). Kesiapan mewajibkan semua petani di Kota Batu agar bisa
masing-masing OPD untuk diintegrasikan ke dalam mengakses melalui perangkat elektronik/smartphone.
teknologi. Diharapkan dengan adanya Smart City di kota Batu,
kesejahteraan penduduk terutama petani dapat diting-
katkan.
Walikota Batu H. Eddy Rumpoko berserta
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Drs. Siswanto, MM) dan
Kepala Dinas Pertanian Ir. Sugeng Pramono