Page 11 - KLIPING BELMAWA (31 AGUSTUS 2019 - PAGI)
P. 11

"Mereka mengakui perbuatan itu," kata Syukur Saud sekaligus mantan Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman FBS UNM.
Kronologi
Peristiwa ini bermula saat Abdul Aziz sekaligus dosen mata kuliah fonologi atau ilmu tentang perbendaharaan bunyi-bunyi (fonem) bahasa dan distribusinya sedang mengajar di ruang kelas, Selasa (27/8/2019).
Sebagaimana lazimnya, pada awal mengajar, Abdul Aziz meminta mahasiswa diajarnya untuk menonaktifkan atau tidak menggunakan handphone atau HP selama kegiatan belajar dan mengajar berlangsung.
Baca: Bukan untuk Gaya Hidup, Alasan Aulia Kesuma Utang Rp 10 Miliar di Bank hingga Bunuh Suami-Anak Tiri
Baca: Beginilah Chat WhatsApp Aulia Kesuma Kepada Pupung Sadili Sang Suami Usai Dibunuh, Akal-akalan
Namun, Nurfadhillah agak telat menonaktifkan HP-nya.
Saat akan menonaktifkan HP-nya, pada saat itu pula korban ditampar. Story di Instagram soal dosen tampar mahasiswa.
Story di Instagram soal dosen tampar mahasiswa. (HANDOVER)
"Pak Aziz ( Abdul Aziz ) jalan ke belakang, lalu terjadi peristiwa itu ( penamparan )," kata Syukur Saud berdasarkan hasil konfirmasi dari pelaku dan korban.
Korban, Nurfadhillah tak ditampar menggunakan tangan secara langsung, namun menggunakan kertas.
"Kata Pak Aziz, 6 lembar kertas yang diklip," ujar Syukur Saud.
Lebih lanjut, kata Syukur Saud, kertas tersebut menusuk bola mata korban hingga terjadi luka ringan.
Baca: Pengakuan Miss Grand Indonesia 2019 Sarlin Jones dari NTT, Gabriella Hutahaean - Cindy Yuliani Kalah
Setelah peristiwa tersebut, kondisi korban membaik dan kini tetap bisa melihat secara normal. Traumanya perlahan mulai hilang.
Sanksi
Sanski penonaktifan mengajar kepada Abdul Aziz belum final.
Penyebabnya, Dekan FBS UNM menunggu keputusan dari Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Mayong Maman soal sanksi apa akan dijatuhkan lagi atau apakah ada pertimbangan lain.


































































































   9   10   11   12   13