Page 25 - KLIPINGBELMAWA18062019PAGI
P. 25
Judul
Sistem Anyar Penerimaan Mahasiswa Baru PTN Transparan, Tapi Lebih Repot
Media
Jawapos.co.id
Terbit
18 Juni 2019
Tone
Netral
Hal/link
https://www.jawapos.com/pendidikan/17/06/2019/sistem- anyar-penerimaan-mahasiswa-baru-ptn/
PR VALUE
Rp.15.000.000
Jurnalis
wan/han/c10/fal
Seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri (SBMPTN) tahun ini menerapkan sistem baru. Siswa bisa makin bimbang saat menentukan pilihan.
NOVAL antusias dan langsung berdiri ketika diberi kesempatan menyampaikan pertanyaan dalam forum SBM PTN Day di Balairung Universitas Indonesia (UI) Depok Sabtu (15/6). Siswa kelas XII SMA swasta di Jakarta Selatan itu mengonfirmasi sejumlah informasi yang berseliweran terkait penerimaan mahasiswa baru di PTN.
“Ada informasi bobot tes potensi skolastik (TPS) dan tes potensi akademik (TPA) yang beda,” ujarnya. Dia melanjutkan, bobot untuk TPS dipatok 60 persen dan TPA 40 persen. Kemudian, diberlakukan juga sistem klaster berdasar rumpun keilmuan.
Di hadapan pimpinan Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT), dia meminta penjelasan, apakah memang ada ketentuan pembobotan antara TPS dan TPA tersebut. Atau, hanya komponen subtes TPA yang diberi bobot karena terkait dengan rumpun ilmu program studi (prodi) yang bakal dilamar.
Ilustrasi ujian SBMPTN. (Miftahulhayat/Jawa Pos)
Lantaran banyak informasi yang beredar tersebut, Noval mengaku belum mendaftar SBM PTN hingga saat itu. Dia masih menimbang-nimbang prodi dan kampus yang akan dipilih.
Cerita lain dituturkan Rachma. Siswi penyuka K-pop itu mendaftar SBMPTN pada hari pertama pembukaan 10 Juni lalu. Dia mengaku langsung menentukan pilihan prodi bukan lantaran sudah mantap atau yakin. “Tapi, setelah mengikuti dua ujian SBM PTN yang diselenggarakan LTMPT, saya mendapatkan nilai tengah,” ungkapnya.
Dengan nilai yang berada di tengah atau median tersebut, Rachma menyebut hasilnya tidak terlalu bagus. Beberapa hari sebelum pendaftaran SBMPTN dibuka, dia mencari informasi jurusan atau prodi yang cendeÂ-rung sepi peminatnya. Pada H-1 pendaftaran SBM PTN, dia sudah memiliki prodi pilihan. Namun, dia tidak bersedia menyebutkan prodi dan universitas yang dipilih. Rachma hanya berharap bisa lolos masuk PTN tahun ini.
Rachma mengungkapkan sempat membuat simulasi terkait peluangnya lolos SBM PTN tahun ini. Dia memanfaatkan sejumlah website yang menawarkan jasa simulasi itu. ”Hasilnya, saya pasrah. Karena nilai saya memang berada di bawah,” ucapnya.