Page 11 - KLIPINGBELMAWA23052019SORE
P. 11
Judul
Banderol Jasa Joki Ujian Masuk Rp 125 Juta
Media
Jawa Pos Online
Terbit
23 Mei 2019
Tone
Netral
Hal/link
https://www.jawapos.com/jpg-today/23/05/2019/banderol- jasa-joki-ujian-masuk-rp-125-juta/
PR VALUE
Rp.0
Jurnalis
Dhimas Ginanjar
JawaPos.com – Polisi masih memeriksa pelaku yang diduga terlibat perjokian. Jumlahnya lima orang. Empat di antaranya bertugas sebagai joki, sedangkan seorang lainnya adalah calo. Mereka melakukan aksinya saat ujian masuk gelombang dua di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya Selasa (21/5).
Kanitreskrim Polsek Mulyorejo Ipda Mulyono menyatakan, lima orang itu masih berstatus saksi. ”Masih ada brokernya,” ujarnya saat ditemui di mapolsek kemarin.
Menurut Mulyono, menjerat pelaku dengan pasal pidana perlu dikaji lebih dalam. Dia menjelaskan, tugas joki adalah memberikan sontekan kepada peserta lain. Nama yang dipakai untuk mengikuti ujian pun bukan identitas palsu. Seluruhnya sesuai dengan keterangan asli. ”Kalau nyonteki soal ujian, itu yang kami perlu kaji,” katanya.
Berdasar hasil pemeriksaan, tiap-tiap orang bakal menerima upah Rp 10 juta-Rp 15 juta. Tapi, mereka belum sempat menerima uang tersebut. Mulyono menuturkan, ada broker yang mengatur para pelaku. Broker diduga berada di Malang. Ditengarai, upah yang didapatkan jauh lebih besar daripada joki ataupun calo.
Setiap pesanan dihargai sekitar Rp 125 juta. Itu bergantung jenis fakultas yang dipilih. Selain itu, lanjut dia, pihak UM Surabaya sudah tidak mempermasalahkan kasus tersebut. ”Mereka dianggap sebagai korban,” tuturnya.
Di sisi lain, dosen Fakultas Hukum Unair Toetik Rahayuningsih menambahkan, tidak ada pasal khusus yang mengatur perjokian. Apalagi karena persontekan. Dengan begitu, pelaku susah untuk dijerat. ”Benar itu termasuk perbuatan curang. Tapi, tidak bisa dimasukkan pasal 378 tentang penipuan, misalnya,” jelasnya.