Page 12 - KLIPINGBELMAWA23052019SORE
P. 12
Seharusnya, lanjut Toetik, pihak internal universitas yang bertindak. Misalnya, memberi tahu universitas asal penjoki. Sebab, beberapa joki masih berstatus mahasiswa.
Sementara itu, EN, 18, salah seorang calon mahasiswa UM Surabaya yang menggunakan jasa joki menyatakan, keinginannya untuk masuk ke fakultas kedokteran (FK) memang begitu tinggi. Kemudian, dia mendapatkan tawaran dari seseorang terkait dengan perjokian. ”Saya sempat konsultasi kepada orang tua dan orang tua menerima,” ungkapnya.
EN mengaku harus membayar sekitar Rp 125 juta kepada calo perjokian tersebut. Kemudian, dalam aksi itu, dia mendapatkan jawaban dari joki yang membantunya selama ujian masuk. ”Saya enggak percaya diri dengan kemampuanku. Jadi, saya memutuskan pakai cara tersebut (joki, Red),” ujarnya.
Sementara itu, Rektor UM Surabaya Sukadiono menjelaskan telah melaporkan kasus perjokian yang dilakukan mahasiswa di dua instansi ternama di Indonesia tersebut. Sebab, PTN tempat tiga joki itu berkuliahlah yang lebih berhak memberikan sanksi. Selanjutnya, mengenai masalah hukum, pihaknya menyerahkannya kepada pihak kepolisian. ”Kami bersurat ke UGM dan ITB,” katanya.
Tiga di antara empat orang yang menjadi joki berstatus mahasiswa. Sementara itu, seorang lainnya baru lulus SMA negeri di Kediri.
Editor : Dhimas Ginanjar Reporter : ayu/c22/dio